telusur.co.id - Presiden Suriah, Bashar Al-Assad mengatakan, cara kerja untuk menghadapi Zionis Israel harus diubah, tidak cukup hanya dengan mengecam kejahatan rezim ini.

Bashar Al-Assad, Senin (11/11/24) menghadiri pertemuan pemimpin negara-negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang diselenggarakan di kota Riyadh, Arab Saudi. 
 
"Saya tidak akan berbicara soal hak bersejarah dan pasti rakyat Palestina, dan kepastian untuk merebut hak itu atau kewajiban kita mendukung rakyat Palestina dan Lebanon, serta legitimasi perlawanan di dua negara ini atau bahkan Nazisme Israel. Pasalnya semua ini sudah jelas bagi semua orang, tidak perlu ditambah," kata dia, seperti dilansir Parstoday.
 
"Kita memberikan perdamaian, tapi darah yang kita terima. Perubahan hasil membutuhkan perubahan mekanisme dan instrumen. Mereka membunuh, dan kita hanya berbicara, maka dari itu kita harus mengubah instrumen. Jika kita sepakat pada tujuan, maka harus sepakat pula pada instrumen," tambahnya
 
Presiden Suriah melanjutkan, jika orang-orang Palestina tidak punya hak asasi yang merupakan hak hidup, maka secara umum apa berharganya hak bangsa Palestina? 

"Prioritas kita saat ini adalah menghentikan kejahatan, pembunuhan massal, dan menyetop pembersihan etnis," tegasnya.
 
"Sudah setahun kejahatan Israel berlangsung. Tahun lalu kita menekankan pentingnya menghentikan agresi, hasilnya jumlah syuhada, pengungsi Lebanon dan Palestina bertambah," pungkasnya. [Tp]