telusur.co.id - Wakil Ketua DPD RI Sultan Bachtiar Najamudin meminta Pemerintah untuk segera memberikan penjelasan dan klarifikasi terkait adanya isu skandal keuangan di Direktorat jenderal pajak dan kementerian keuangan saat ini.
Permintaan ini disampaikan Senator asal Bengkulu itu dalam rangka menjawab pertanyaan publik dan memastikan terjaganya kepercayaan masyarakat terhadap institusi pajak. Ia ingin isu ini tidak menjadi liar dan mempengaruhi penerimaan pajak dan mengganggu jalannya pemerintahan.
"Setidaknya publik bisa memahami duduk persoalan yang ada di Kementerian Keuangan. Dengan demikian isu ini tidak kemudian dikonversi menjadi isu politik dan berpeluang mempengaruhi penerimaan pajak pemerintah tahun ini," kata Sultan dalam keterangan resminya, Jumat (10/3/23).
Lebih lanjut, mantan aktivis KNPI itu meminta agar Kementerian Keuangan terus berkoodinasi dengan lembaga penegak hukum seperti KPK dan Kejaksaan Agung RI. Ia meminta segera dilakukan proses investigasi dan penyelidikan secara terbuka, cermat dan cepat.
"Kita ketahui bahwa penerimaan pajak pemerintah sudah berada pada capaian yang bagus pada tahun lalu. Dan target penerimaan perpajakan dalam APBN tahun anggaran 2023 mencapai Rp2.021,2 triliun," ungkapnya.
"Namun tindakan petugas pajak yang cenderung koruptif sangat mempengaruhi keputusan dan kepatuhan masyarakat dalam memenuhi kewajiban pajaknya," tandasnya.
Deputi Pencegahan dan Monitoring Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Pahala Nainggolan mengatakan pihaknya segera menyerahkan data 134 pegawai pajak yang memiliki saham ke Kementerian Keuangan. Ia menyebut penyerahan data tersebut paling cepat adalah Jumat (10/3/23). [Tp]