Project Based Learning Sosial Experiment Teori Psikoanalis Freud - Telusur

Project Based Learning Sosial Experiment Teori Psikoanalis Freud


Telusur.co.id - Oleh: Intan H.S (Mahasiswa STIKOM PROSIA)

Mahasiswa semester 3 (tiga) kelas 23ABIL, telah berhasil melaksanakan Project Based Learning (PBL) berupa “Social Experiment” berdasarkan Teori Psikoanalisis milik Sigmund Freud. 

Teori ini merupakan salah satu teori yang dipelajari pada mata kuliah Psychology of Communication yang diampu oleh Eka Megawati, M.I.Kom di Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Profesi Indonesia (STIKOM PROSIA) Jakarta. 

Mata kuliah ini, memanfaatkan dua metode pembelajaran yaitu Student Centered Learning (SCL) dan PBL, dimana sebelum melaksanakan social experiment, mahasiswa 23ABIL melakukan proses pembelajaran mandiri demi memahami konsep dasar teori psikoanalisis itu sendiri hingga mampu menyusun perencanaan dan pelaksanaan projek social experiment. 

Projek social experiment ini dipersiapkan secara matang oleh para mahasiswa STIKOM PROSIA serta dilaksanakan dengan sempurna dalam kurun waktu kurang lebih 3 bulan, mulai dari November 2024 hingga Januari 2025. 

Mereka memulai dari proses perencanaan, pembagian kinerja tiap personil, penyusunan naskah, survey tempat, proses pengambilan gambar, hingga editing dan upload projek di media sosial YouTube 23AB1L PROJECT dan Instagram 23AB1LPROJECT.

Social experiment ini dilakukan secara candid (pengambilan gambar tanpa sepengetahuan objek) di 2 (dua) Ruang Terbuka Hijau (RTH) Jakarta, yaitu Taman Ismail Marzuki dan Tebet EcoPark. 

Meskipun pengambilan gambar dilakukan secara candid, akan tetapi, semua proses tetap mengikuti perencanaan dan naskah yang sudah disusun sebelumnya oleh para tim. 

Dalam rangka penelitian ini, tim peneliti menciptakan situasi yang memaksa individu untuk membuat keputusan dengan cara sengaja menjatuhkan dompet milik talent di tempat umum.

Tujuan dari pengaturan skenario tersebut adalah untuk mengamati reaksi spontan yang diberikan oleh target, serta untuk menganalisis keputusan mereka dengan merujuk pada pengaruh elemen-elemen psikologis, seperti id, ego, dan superego. 

Dengan demikian, eksperimen ini berfokus pada bagaimana ketiga elemen psikologis tersebut berperan dalam mempengaruhi keputusan moral dan sosial yang diambil oleh individu dalam menghadapi dilema yang sudah dirancang. Analisis ini memberikan kesempatan untuk menyelidiki bagaimana faktor psikologis internal mempengaruhi keputusan yang diambil dalam konteks sosial yang lebih luas.

Temuan awal dari eksperimen ini mengungkapkan bahwa mayoritas peserta cenderung mengambil keputusan yang didasarkan pada pertimbangan moral dan norma sosial (superego) saat mereka merasa diawasi oleh orang lain. 

Namun, ketika berada dalam situasi yang lebih pribadi atau tanpa pengawasan eksternal, dorongan id lebih tampak mendominasi, menunjukkan bahwa lingkungan sosial memainkan peran penting dalam memengaruhi keseimbangan antara ketiga elemen psikologis tersebut. Temuan ini juga menunjukkan bahwa interaksi antara id, ego, dan superego dapat bervariasi sesuai dengan konteks sosial yang dihadapi individu.

Eksperimen ini diharapkan dapat menyajikan wawasan yang lebih komprehensif mengenai dinamika psikologis yang mempengaruhi pengambilan keputusan sosial manusia, serta bagaimana lingkungan sosial dapat memainkan peran penting dalam membentuk perilaku individu. 

Hasil temuan tersebut diharapkan tidak hanya memberikan kontribusi berarti dalam bidang psikologi, tetapi juga dapat memberikan pemahaman yang lebih baik kepada masyarakat luas mengenai fenomena perilaku sosial dan interaksi antarindividu. 


Tinggalkan Komentar