Ramadan Momen Tepat Orang Tua Dampingi Anak di Ruang Digital - Telusur

Ramadan Momen Tepat Orang Tua Dampingi Anak di Ruang Digital


telusur.co.id - Bulan suci Ramadan tidak hanya menjadi waktu untuk meningkatkan ibadah, tetapi juga menjadi kesempatan emas bagi keluarga untuk mempererat kebersamaan. Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengajak para orang tua untuk lebih aktif mendampingi anak-anak dalam menjelajahi dunia digital.

Dalam Deklarasi Gerakan Ramadan Ramah Anak yang digelar di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Jakarta, Rabu (5/3/2025), Meutya menekankan bahwa peran orang tua sangat penting dalam membimbing anak-anak mengakses informasi di era digital.

Bukan Sekadar Melarang, tetapi Mendampingi

Meutya mengingatkan bahwa ruang digital adalah dunia tanpa batas yang menyimpan banyak manfaat sekaligus risiko bagi anak-anak. Oleh karena itu, orang tua perlu hadir bukan hanya untuk mengontrol, tetapi juga untuk membimbing dan berdiskusi dengan anak-anak tentang informasi yang mereka konsumsi.

"Saya mengajak seluruh ayah dan bunda untuk memanfaatkan bulan Ramadan dengan baik bersama keluarga. Jadilah teladan bagi anak-anak kita dan dampingi mereka dalam mengakses informasi," ujar Meutya.

Menurutnya, pelarangan tanpa pemahaman hanya akan membuat anak semakin penasaran dan berpotensi mencari informasi dari sumber yang kurang tepat.

"Ajak anak-anak berdiskusi tentang informasi yang mereka dapatkan. Dengan begitu, mereka bisa belajar memilah mana yang bermanfaat dan mana yang berisiko," tambahnya.

Ramadan, Waktu yang Tepat untuk Pendidikan dan Keteladanan

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menekankan bahwa Ramadan adalah momen terbaik untuk menanamkan nilai-nilai pendidikan dan keteladanan dalam keluarga.

"Mari manfaatkan bulan Ramadan ini untuk memulai kebiasaan baik. Didik anak-anak kita agar mereka tumbuh menjadi pribadi yang berkarakter, berbudi pekerti luhur, serta cerdas dan inovatif," ujar Pratikno.

Sementara itu, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi mengimbau para orang tua untuk lebih banyak meluangkan waktu berkualitas dengan anak-anak.

"Tinggalkan gawai sejenak, minimal satu jam, untuk berinteraksi dengan anak-anak. Gunakan waktu itu untuk salat berjamaah, membaca Al-Qur’an bersama, atau mendongeng kisah-kisah Rasulullah," ajaknya.

Orang Tua, Pilar Utama Generasi Emas

Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) Wihaji menegaskan bahwa komunikasi yang baik antara orang tua dan anak adalah kunci dalam membangun generasi yang kuat.

"Ayo, orang tua ajak anak-anak ngobrol! Dengan begitu, hubungan akan semakin erat, dan mereka merasa lebih dihargai serta dicintai," kata Wihaji.

Ia juga mengingatkan bahwa anak-anak saat ini adalah generasi emas penerus bangsa yang harus dibimbing agar kelak menjadi pemimpin masa depan yang berkarakter dan berkualitas.

Deklarasi Gerakan Ramadan Ramah Anak ini dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi negara, termasuk Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Muti, Menteri Agama Nazaruddin Umar, serta Kepala Staf Kepresidenan Letjen (Purn) Anto Mukti Putranto.

Melalui gerakan ini, pemerintah berharap seluruh masyarakat dapat menciptakan lingkungan yang lebih ramah anak, khususnya di bulan Ramadan, dengan menekankan pentingnya pengasuhan yang baik, edukasi digital, dan penguatan interaksi keluarga.[tp]


Tinggalkan Komentar