Rawat Lingkungan yang Asri, BI dan GenBI Gelar “Bersih Indonesia” di Kampung Wedoro - Telusur

Rawat Lingkungan yang Asri, BI dan GenBI Gelar “Bersih Indonesia” di Kampung Wedoro

BI dengan GenBI lakukan “Bersih Indonesia”

telusur.co.id - Bank Indonesia (BI) bersama penerima beasiswa BI yang dikenal GenBI (Generasi Baru Indonesia) bekerjasama dengan komunitas Tunas Hijau, Zero Waste, Eco Lab dan Bank Sampah Induk Surabaya menggelar Bersih Indonesia di desa wedoro RT 01 RW 03, Sidoarjo. Dalam rangka menjaga bumi dengan merawat lingkungan yang asri. Kegiatan Bersih Indonesia ini mengusung tema "Bersih Budayaku, Indah Kampungku."

Kegiatan Bersih Indonesia ini di gelar di halaman permukiman warga desa wedoro, acara Bersih Indonesia dihadiri oleh pejabat Bank Indonesia yaitu manajer kantor perwakilan Bank Indonesia wilayah Jawa Timur, Deasy Surya Andarina, Ketua BPD desa Wedoro, Albarado, Ketua BumDes Wedoro Wira, serta lebih dari 150 warga setempat.

Deasy Surya Andarina mengharapkan bahwa, acara ini dapat membuat bersih lingkungan serta menghasilkan dan barangkali cukup untuk warga berekreasi dan semoga program ini bisa berhasil di kampung wedoro. “Kami dari Bank Indonesia mohon dukungannya untuk menyukseskan acara ini,” ucapnya pada keterangan tertulisnya. Minggu, (10/11/2019).
 
“Acara bersih indonesia ini dilakukan di setiap provinsi, hasil kerjasama Bank Indonesia dengan Generasi Baru Indonesia. Pengadaan program bank sampah di desa Wedoro ini untuk peduli dengan tanah yg kita tinggali yakni melalui pengelolaan sampah yang benar, yang bisa didaur ulang. Jika kita meninggalkan bumi dengan banyak sampah,  kasian anak cucu kita, mari bawa tas belanja agar tidak memakai plastik ketika ke pasar,” tutur Deasy dalam sambutannya.
 
Menurut Nurul Hasanah sebagai perwakilan dari bank sampah induk Surabaya, bank sampah diadakan untuk mendukung program nasional melalui kiat 3 R : Reduce, Reuse, Recycle.
 
Nurul Hasanah menjelaskan bahwa, pertama kita harus tahu sampah yg bisa dipilah. Botol bisa dikumpulkan, kalo dijual ke rombeng, mereka minta dipisahkan antar warna, dilepas segel mereknya, diremet botolnya. Kedua kresek, kresek juga disendirikan, kalo bekas ikan jangan langsung digabung,  bau amis dan dimakan tikus, lebih baik dikeringkan dulu.

Sampah plastik itu ada 2 manfaat, sekarang bank sampah di berbagai kota bekerjasama dengan kementerian PUPR untuk sampah plastik menjadi bahan campuran aspal, kedua untuk jadi bahan baku kemasan / packaging. Bungkus mi juga bisa disendirikan. Plastik bungkus minyak, itu laku dicampur dengan plastiknya sunlight. Shampoo yg botolan dan bedak bayi, itu juga jadikan satu. Berikutnya kertas, satukan jenis kertas baik itu kertas warna maupun kertas promosi. Kemudian kardus sama kardus.”

“Bank sampah Sidoarjo bisa melayani penjemputan sampah. Sekarang dikumpulkan saja dulu di rumah-rumah, janjian sama pengurus bank sampah untuk pengumpulannya, bisa dibuka 2 minggu sekali atau sebulan sekali, atau bisa langsung hubungi pengepul. Pilah lalu disetorkan ke bank sampah unitnya. Plastik putih bening itu juga mahal, secara umum ada dua tipe sampah plastik, plastik berbentuk seperti botol bedak bayi dan plastik lembaran seperti plastik kresek,” tambah Nurul Hasanah sebagai perwakilan dari bank sampah induk Surabaya. 
 
Tidak hanya pengadaan bank sampah, Bersih Indonesia juga diramaikan dengan pemberian bantuan gerobak besi dari Bank Indonesia kepada pihak desa, penanaman pohon pucuk merah di sepanjang RT 01 RW 03, pembuatan mural yang berisi ajakan menjaga uang kertas rupiah, pembagian kupon untuk pengambilan sembako beserta sabun kebersihan rumah tangga dan pembuatan rumah taman baca. Mahasiswa GenBI wilayah Surabaya juga turut memberikan donasi buku bergambar hingga novel kepada Ketua RT Basis Karsiman.

"Program bank Indonesia untuk meningkatkan kualitas generasi baru Indonesia sebagai penerus bangsa, kami selaku pengurus mengungkapkan terimakasih yang sebesar-besarnya yg telah mengadakan kerja nyata sosial kemasyarakatan bersama generasi baru Indonesia.

Besar harapan kami agar kerjasama ini bisa dilanjutkan di masa-masa yg akan datang guna membangun masyarakat. Teruntuk warga monggo ikut turut memberikan sumbangsih, bukan materi atau uang, tapi partisipasi dalam mensukseskan acara seperti bank sampah, taman baca dan lingkungan asri sekitar kita,” lugas Karsiman. [asp]


Laporan : Arianto
 


Tinggalkan Komentar