Telusur.co.id - Oleh : Denny JA
“Banyak yang berpikir sepak bola adalah masalah hidup atau mati. Ini pandangan yang salah. Yang benar sepak bola itu lebih serius dibandingkan hidup dan mati.”
Ini kutipan terkenal dari Bill Shankly. Ia mantan manajer legendaris Liverpool, mengucapkan ini secara hiperbolis. Betapa pentingnya sepak bola bagi penggemar dan pemain, melebihi sekadar permainan atau hiburan.
Saya mungkin belum termasuk penggemar sepak bola, yang militansinya di dosis puncak. Tapi malam itu, Sabtu malam ke Minggu dini hari, 1-2 Juni 2024, pukul 23.00 WIB saya sudah gelisah.
Saya menunggu final Liga Champion yang akan tayang langsung pukul 02.00 subuh, tiga jam lagi.
Dua anak saya, Rafi dan Rafi, jauh lebih militan sebagai penggemar Real Madrid. Malam itu, klub kesayangan mereka Real Madrid akan berlaga di final di London melawan Borussia Dortmund.
Dua anak saya ini sedang sekolah di London. Sejak pukul 22.00 WIB, 4 jam sebelum pertandingan, mereka sudah mengirim foto menuju ke stadium pertandingan di Wembley, Stadium London. Keduanya memakai kaos Real Madrid.
“Kami sedang menunggu mobil Uber. Tadinya kita mau naik kereta. Tapi penuh.”
Di semi final, mereka juga pergi ke kota lain, Manchester, menonton ketika Real Madrid mengalahkan Manchester City.
Pukul 02.00 dini hari hingga pukul 04.00 WIB menjelang Subuh, saya terpana di depan layar lebar. Kadang saya berdiri, kadang berjalan, kadang teriak, kadang tepuk tangan. Beginilah rupanya penonton yang emosinya terlibat.
Setelah mendapat tekanan berat di babak pertama, akhirnya Real Madrid mengalahkan Borussia Dortmund, dengan skor 2:0.
Dua putra saya mengirim foto mereka di stadium. Tak hanya foto, mereka juga mengirim video, ketika berdua bersama ribuan fans lain berteriak, berjingkrak kesenangan, ketika gol tercipta oleh Real Madrid.
Pulang ke rumah, di kepala saya gambaran itu semakin jelas. Real Madrid adalah The Beatles atau Kaisar Agung bagi Klub Sepak Bola sepanjang sejarah.
Cukup melihat data statistik, kita pun paham.
Liga Champions UEFA, atau UEFA Champions League, adalah kompetisi sepak bola tahunan yang diselenggarakan oleh Union of European Football Associations (UEFA).
Kompetisi ini pertama kali diadakan pada musim 1955-1956 dengan nama European Champion Clubs' Cup atau Piala Eropa.
Awalnya, kompetisi ini hanya diikuti oleh juara liga dari setiap negara Eropa. Tapi sejak 1992 namanya diubah menjadi Liga Champions UEFA, dan formatnya diubah untuk memungkinkan lebih banyak tim dari liga-liga teratas di Eropa untuk berpartisipasi.
Liga Champions menjadi pertandingan paling bergengsi karena mempertemukan klub-klub terbaik dari seluruh Eropa. Klub terbaik Eropa juga adalah tim-tim terkuat di dunia.
Kompetisi ini menawarkan persaingan dengan level tertinggi, mempertemukan pemain dan pelatih terbaik, pelatih terbaik, serta menyajikan pertandingan yang penuh intensitas dan kualitas.
Trofi Liga Champions juga dianggap sebagai salah satu puncak karier bagi pemain dan pelatih. Ia menjadikan tujuan utama bagi klub-klub elit Eropa.
Klub mana saja yang pernah menang liga champion dan berapa kali? Ini urutannya :
- Real Madrid: 15 kali
- AC Milan: 7 kali
- Liverpool: 6 kali
- Bayern Munich: 6 kali
- Barcelona: 5 kali
- Manchester United: 3 kali
- Inter Milan: 3 kali
- Chelsea: 2 kali
- Manchester City: 1 kali
Data ini sudah bicara. Real Madrid dibandingkan klub sepak bola bergengsi dunia lainnya sangat jauh berbeda. Dibanding Man City, Real Madrid memenangkan Liga Champion 15 kali lebih banyak.
Dibanding Barcelona, Real Madrid 3 kali lebih banyak. Bahkan dibanding ranking kedua terbanyak, AC Milan, Real Madrid 2 kali lebih banyak.
Apa yang membuat Real Madrid bisa seistimewa itu? Tiga penyebabnya.
Pertama: Kualitas Pemain dan Pelatih. Real Madrid selalu berhasil menarik dan mempertahankan pemain dan pelatih terbaik di dunia.
Pemain legendaris yang ikut memenangkan Liga Champions untuk Real Madrid dari tahun 1956 hingga 2024 adalah Alfredo Di Stefano (1953-1964), yang memimpin Real Madrid memenangkan lima gelar berturut-turut di awal kompetisi;
Ferenc Puskás (1958-1966), yang berperan penting dalam kemenangan klub di era 1960-an; Raúl González (1994-2010), yang menjadi ikon klub dan membawa tim meraih tiga gelar Liga Champions;
Cristiano Ronaldo (2009-2018), yang mencetak rekor gol dan membawa Madrid meraih empat gelar Liga Champions;
Karim Benzema (2009-2023) yang merupakan pilar utama dalam kemenangan klub termasuk gelar-gelar baru-baru ini. Kini Real Madrid juga memiliki Vinicius Junior, dan Rodrygo yang sedang naik daun.
Real Madrid juga memiliki pelatih legendaris. Dari tahun 1956 hingga 2024 adalah Miguel Muñoz (1960-1974), yang membawa klub meraih sembilan gelar La Liga dan dua Piala Eropa;
Vicente del Bosque (1999-2003), yang memenangkan dua gelar Liga Champions dan dua La Liga;
José Mourinho (2010-2013), yang mengakhiri dominasi Barcelona dengan memenangkan La Liga dengan rekor poin;
Zinedine Zidane (2016-2018, 2019-2021), yang memenangkan tiga gelar Liga Champions berturut-turut;
Dan Carlo Ancelotti (2013-2015, 2021-sekarang), yang memimpin tim meraih gelar Liga Champions di musim 2021-2022 serta 2023-2024.
Kebijakan transfer yang agresif dan komitmen untuk mendatangkan talenta terbaik sangat berperan dalam kesuksesan mereka.
Kedua: Budaya Klub dan Mentalitas Pemenang. Real Madrid memiliki budaya klub yang kuat dan mentalitas pemenang yang telah terbangun selama bertahun-tahun.
Klub ini dikenal dengan filosofi "Madridismo," yang mengedepankan semangat juang, tidak pernah menyerah. Mereka selalu berusaha untuk menang di setiap pertandingan.
Mentalitas ini menular ke seluruh pemain dan staf, menciptakan lingkungan yang selalu berorientasi pada kemenangan.
Ketiga: Manajemen dan Infrastruktur. Manajemen klub yang profesional dan infrastruktur yang modern juga menjadi faktor penting.
Dari presiden klub yang berpengaruh seperti Santiago Bernabéu hingga Florentino Pérez, Real Madrid dikelola dengan visi yang jelas dan strategi jangka panjang yang matang.
Stadion Santiago Bernabéu yang ikonik, fasilitas latihan yang canggih, dan dukungan finansial yang kuat memungkinkan klub untuk bersaing di level tertinggi secara berkelanjutan.
Hebatnya Real Madrid di dunia klub sepak bola ini bisa disamakan dengan The Beatles dalam dunia musik.
The Beatles adalah band paling ikonik dan berpengaruh dalam sejarah musik. Mereka tidak hanya mempopulerkan musik pop dan rock, tetapi juga mengubah budaya musik global dengan inovasi dan kreativitas mereka.
Seperti halnya Real Madrid di sepak bola, The Beatles menetapkan standar tinggi yang sulit ditandingi oleh super band-band lain.
Bagi penggemarnya yang militan, Real Madrid tidak hanya sekadar klub sepak bola. Tetapi ia juga sebuah ritus, yang setingkat lebih rendah dibandingkan agama.
*Penulis adalah Konsultan Politik, Founder LSI-Denny JA, Penggagas Puisi Esai, Sastrawan, Ketua Umum Satupena, dan Penulis Buku.