Ringkasan Kehidupan Pemimpin Hizbullah Lebanon Sayyid Hassan Nasrallah yang Terbunuh dalam Serangan Udara Israel - Telusur

Ringkasan Kehidupan Pemimpin Hizbullah Lebanon Sayyid Hassan Nasrallah yang Terbunuh dalam Serangan Udara Israel

Mendiang Pemimpin Hizbullah Lebanon, Sayyid Hassan Nasrallah. (Foto: Parstoday).

telusur.co.id - Pemimpin Hizbullah Lebanon, Sayyid Hassan Nasrallah pada hari Jumat (27/9/24) setelah perjuangan panjang membebaskan Lebanon dan Palestina, gugur syahid akibat serangan brutal Zionis Israel ke Dahiya, Beirut.

Berikut adalah ringkasan kehidupan Sayyid Hassan Nasrallah yang dilansir dari Parstoday.

Syahid Sayyid Hassan Nasrullah, adalah Sekjen Hizbullah Lebanon ketiga, dan salah satu pendiri kelompok perlawanan yang berdiri tahun 1982 itu. Setelah gugurnya Sayyid Abbas Mousawi, Sekjen Hizbullah kedua di tahun 1992, Sayyid Hassan Nasrallah, terpilih sebagai Sekjen Hizbullah ketiga.

Hizbullah Lebanon, di masa Sayyid Hassan Nasrallah, berubah menjadi sebuah kekuatan regional, dan setelah melakukan banyak operasi, berhasil memaksa Israel, hengkang dari wilayah Lebanon, pada tahun 2000.

Sayyid Hassan Nasrallah, disebut oleh Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah Sayyid Ali Khamenei, sebagai Mujahid Kabir (besar), Pemimpin, dan pemegang panji perlawanan.

Kehidupan, Kelahiran, dan Keluarga

Sayyid Hassan Nasrallah, adalah salah satu tokoh terkemuka Lebanon dan dunia, yang dilahirkan pada 31 Agustus 1960 di salah satu wilayah timur kota Beirut. Dia adalah anak terbesar dari sembilan bersaudara. Ayahnya Sayyid Abdulkarim, dan ibunya Nahdiyah Safieddin, adalah warga desa Bazourieh, distrik Tyre, Lebanon Selatan, yang pindah ke Beirut.

Sayyid Hassan Nasrallah, pada April 1975 bersama keluarganya pindah ke Bazourieh, dan melanjutkan pendidikan sekolah menengah atas di kota Tyre. Dalam usia 16 tahun, atas dorongan Sayid Mohammed Gharawi, Imam Jumat kota Tyre, dan merupakan kawan Sayid Mohammad Baqir Sadr, fakih dan intelektual Irak, penentang Rezim Baath, Sayyid Hassan Nasrullah, berangkat ke Najaf untuk melanjutkan pendidikan.

Sayiyd Hassan Nasrallah, di tahun 1978 menyelesaikan pelajaran-pelajaran awal Hauzah Ilmiah, dan setelah dua tahun tinggal di kota Najaf, dikarenakan tekanan-tekanan Rezim Baath Irak, ia kembali ke Lebanon.

Seiring dengan berdirinya Madrasah Imam Muntadzar pada tahun 1979 di Baalbek, Sayyid Hassan Nasrallah, melanjutkan pelajaran Hauzah, pada saat yang sama juga mengajar. Sayyid Hassan Nasrallah pada tahun 1978 di usia 18 tahun, menikah dengan Fatimah Yassin, dan memiliki empat putra dan satu putri.

Sayyid Hadi, putra pertama Sayyid Hassan Nasrullah, gugur syahid dalam pertempuran melawan pasukan Israel, di selatan Lebanon, pada tahun 1997, saat masih berusia 18 tahun.

Aktivitas-Aktivitas Sosial dan Politik

Sayyid Hassan Nasrullah, di tahun-tahun pertama masa mudanya sudah terjun ke dunia politik. Dikarenakan kecintaan kepada Imam Musa Sadr, salah satu ulama dan cendekiawan pengikut Ahlul Bait yang pindah ke Lebanon dari Iran, dan pendiri Majelis Tinggi Syiah Lebanon, dan Gerakan Amal, Sayyid Hassan Nasrullah bergabung dengan beliau.

Imam Musa Sadr, adalah salah satu pencetus ide kerukunan hidup di antara agama-agama dan mazhab. Sayyid Hassan Nasrullah, bersama saudaranya Sayyid Hussein, kemudian menjadi pejabat Gerakan Amal di Bazourieh. Gerakan Amal, dibentuk untuk membela rakyat Lebanon, dan melakukan perlawanan militer atas Rezim Zionis Israel.

Sayyid Hassan Nasrallah, pada tahun 1982 setelah serangan Israel  ke Lebanon, bersama sekelompok ulama pejuang lainnya keluar dari Gerakan Amal, dan dengan maksud melakukan perlawanan yang lebih aktif, mendirikan Hizbullah, sebagai sebuah gerakan yang menuntut kebebasan anti-Zionis.

Sayyid Hassan Nasrullah, sejak tahun 1982 hingga 1992, memusatkan aktivitasnya di Hizbullah. Selain bertugas di Dewan Pusat Hizbullah, ia juga bertanggung jawab mempersiapkan pasukan perlawanan, dan mendirikan unit-unit militer untuk menghadapi pasukan Rezim Zionis Israel di Lebanon. Selama beberapa waktu Sayyid Hassan Nasrallah, menjabat sebagai wakil Ibrahim Amin Al Sayyed, pejabat Hizbullah di Beirut, dan untuk beberapa waktu menjabat sebagai deputi eksekutif Hizbullah.

Sekjen Hizbullah Lebanon

Setelah gugurnya Sayyid Abbas Mousawi, Sekjen Hizbullah kedua, di tangan Israel, pada 16 Februari 1992, atas kesepakatan seluruh anggota dewan pengambil keputusan Hizbullah, Sayyid Hassan Nasrallah terpilih sebagai Sekjen. Saat menjadi Sekjen Hizbullah, Sayyid Hassan Nasrullah berusia 32 tahun.

Hizbullah Lebanon, di masa kepemimpinan Sayyid Hassan Nasrallah, berhasil meraih banyak kemenangan atas Rezim Zionis, dan kelompok-kelompok teroris serta Takfiri, dan yang terpenting adalah pembebasan selatan Lebanon pada tahun 2000, Perang 33 Hari, tahun 2006, dan meruntuhkan kekhalifahan palsu ISIS di Irak dan Suriah, dengan kerja sama Syahid Qassem Soleimani, Komandan Pasukan Quds IRGC Iran. Oleh karena itu ia dijuluki sebagai Sayyid Perlawanan.

Selain itu, dikarenakan perlawanan dan kemenangan-kemenangan yang diraih atas Israel, Sayyid Hassan Nasrullah menjadi salah satu tokoh populer atau pemimpin Dunia Arab dan Islam di abad ini.

Teror-Teror yang Gagal

Selama bertahun-tahun menjabat sebagai Sekjen Hizbullah Lebanon, Sayid Hassan Nasrallah beberapa kali mengalami percobaan teror oleh Rezim Zionis. Di antara percobaan teror Israel itu adalah:

1. Teror dengan cara meracuni makanan beliau pada tahun 2004

2. Pemboman gedung tempat tinggal beliau oleh jet-jet tempur Israel pada tahun 2006

3. Peledakan gedung yang dikira lokasi keberadaan Sayyid Hassan Nasrallah oleh Israel, pada tahun 2011

Pada akhirnya, pejuang besar ini, gugur syahid pada hari Jumat (27/9/24) malam akibat serangan teror Rezim Zionis Israel ke Dahiya, selatan Beirut. [Tp]


Tinggalkan Komentar