Riyono Caping Apresiasi Pembentukan Kopdes Merah Putih - Telusur

Riyono Caping Apresiasi Pembentukan Kopdes Merah Putih

Riyono

telusur.co.id - Rencana Presiden membentuk Koperasi Desa atau Kopdes Merah Putih dengan fungsi utama menggerakan ekonomi desa melalui pembelian produk pertanian merupakan langkah yang bagus dan perlu persiapan yang matang. 

Saat ini di desa sudah ada BUMDes atau Badan Usaha milik Desa yang memiliki fungsi mirip, melayani warga dalam aspek keseharian pajak motor, bayar listrik dan pbb. 

“Koperasi Merah Putih sebagai wadah bisnis dan pelayanan dengan modal awal 3 - 5 M secara teori bagus dan bisa menggerakan ekonomi perdesaan, petani akan diuntungkan,” papar Riyono Aleg FPKS Komisi IV. 

Koperasi adalah soko guru ekonomi perdesaan, lahir dan besar dari wadah rakyat kecil yang memiliki tujuan mulia dari anggota, untuk anggota demi kesejahteraan bersama. Koperasi sebenarnya bukan hal baru bagi rakyat perdesaan. 

Menurut Riyono, Kopdes Merah Putih ini harus diinisiasi oleh petani, nelayan dan juga pemuda desa yang memiliki kompetensi serta integritas agar bisa menjadi pilar kebangkitan ekonomi desa. 

Rencana Presiden dengan Kopdes di 70.000 desa/kelurahan harus betul-betul disiapkan dengan matang. Pemikiran Presiden yang berpihak kepada ekonomi desa memang sesuai dengan Asta Cita membangun dari desa. 

“Kami di DPR meminta kepada para menteri untuk menerjemahkan dan menyiapkan dengan baik semua langkah teknis dan operasionalnya. Kunci kemajuan koperasi adalah SDM yang handal, ajak pemuda tani dan nelayan serta ibu - ibu untuk membentuk koperasi ini,” tambah Riyono. 

Lahirnya Kopdes Merah Putih bisa menjadi jawaban agar para sarjana pertanian bisa kembali ke kampung halaman mereka, membangun Indonesia dari desa dan memotong rantai ekonomi petani yang sering kalah bersaing dengan tengkulak. 

“Koperasi Desa ini bisa menjadi harapan petani nelayan agar produk mereka dibeli dengan harga bagus. Pembelian langsung ke petani akan menyehatkan proses jual beli dan menyeimbangkan keuntungan yang pastinya akan kembali ke petani untuk membangun desa mereka,” tutup Riyono. [ham]


Tinggalkan Komentar