telusur.co.id - Pengamat politik yang juga filsuf, Rocky Gerung membayangkan jika Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menang pada perhelatan politik 2024 mendatang, oligarki pasti kocar-kacir. 

Karenanya, oligarki terus memantau nama-nama calon presiden (Capres) yang beredar. Tujuannya agar 2024, sistemnya masih memihak pada mereka. 

"Bayangkan, misalnya, kalau yang menang tiba-tiba PKS, itu pasti oligarkinya kocar-kacir. Karena PKS akan batalkan semua kontrak, akan ubah semua arah kebijakan segala macam. Nah, karena itu, nama-nama (capres) yang muncul juga minta diasuh oleh oligarki," ujar Rocky dikutip dari akun YouTube Akbar Faizal Uncensored, berjudul: RAKYAT HARUS MAU MENGUJI ISI KEPALA CAPRES 2024 | SERIAL DEBAT PIKIRAN AKBAR FAIZAL-ROCKY GERUNG, ditulis Rabu (7/4/20). 

Rocky juga menganalisa, oligarki akan invest ke nama-nama capres yang surveinya paling tinggi. Bahkan, oligarki memilih nama lalu menyewa surveyor. "Kan itu yang mesti kita curigai," kata Rocky.

"Anda yakin PKS bebas dari oligarki ?" tanya Akbar Faizal. 

Menjawab hal itu, Rocky menganggap, PKS mengerti oligarki ini menghalangi perubahan sistem ekonomi. Karena yang final pada PKS sistem ekonomi.

"Tentu PKS butuh dana segala macem, tapi dia punya vocal point yaitu ideologi, yang lain nggak punya ideologi kan calon-calon ini kan. Karena dari awal terlihat pragmatisme, ingin menonjolkan. PKS sampai sekarang nggak nyebut nama," jelas Rocky.

Rocky menambahkan, kebanyakan partai di Indonesia ini pragmatis. Semua mengklaim ideologinya Pancasila.

"Tapi menentukan misalnya bagaimana pembagian pajak nanti ke depan, siapa yang harus dikumpullan dalam mengelola lahan rakyat, misalnya, bagian itu nggak diucapkan, takut diucapkan. Karena tokoh-tokoh ini masih mau deal dengan oligarki. Karena mereka tahu, di ujung pasti oligarki akan membatalkan dia kalau dia nggak deal. PKS saya lihat nggak punya beban itu," pungkasnya. [Fhr]