telusur.co.id - Utusan Khusus AS untuk Tanduk Afrika Jeffrey Feltman menilai, kemajuan dalam sebuah negosiasi gencatan senjata untuk menyelesaikan konflik di Ethiopia, berpotensi tidak terwujud. 

Menurut Feltman, baik Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed dan Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF) tampaknya percaya bahwa mereka berada di puncak kemenangan.

"Setelah kembali pada hari Senin dari Ethiopia, di mana saya bertemu dengan Perdana Menteri Abiy Ahmed dan membahas solusi diplomatik potensial untuk konflik tersebut,” ujar Feltman, Selasa (23/11/21).

Feltman mengaku prihatin atas perkembangan di lapangan yang mengancam stabilitas dan persatuan Ethiopia secara keseluruhan.

Feltman memaparkan, ada beberapa kemajuan yang baru lahir dalam mencoba membuat para pihak beralih dari konfrontasi militer ke proses negosiasi. 

Perang di Ethiopia pecah pada November 2020 antara pasukan federal dan pasukan yang setia kepada TPLF, partai penguasa Tigray. Ribuan orang tewas dalam konflik itu, kemudian menyebar ke dua wilayah tetangga di utara Ethiopia.

Menurut Feltman, kedua belah pihak dalam konflik sedang berbicara dengan Amerika tentang proses perdamaian secara diam-diam. Tapi, ada tumpang tindih pada apa yang kedua belah pihak gambarkan untuk mencapai de-eskalasi dan gencatan senjata yang dinegosiasikan.

Meskipun ia membahas solusi diplomatik selama pertemuannya dengan Abiy dalam perjalanan terakhirnya ke negara itu, pemimpin Ethiopia itu menyatakan keyakinannya bahwa dia akan dapat mencapai tujuannya yakni kemenangan secara militer.

Laporan: Diaz Salwa