telusur.co.id - Antonio Conte menyebut keberhasilannya membawa Napoli menjuarai Serie A 2024/25 sebagai pencapaian paling menantang sekaligus paling membanggakan sepanjang karier kepelatihannya.
"Ini jelas menjadi tantangan paling tak terduga, paling sulit, dan paling menggairahkan yang pernah saya alami," ujar Conte, dikutip dari Football Italia, Sabtu.
Mengambil alih tim yang musim lalu finis di posisi ke-10, Conte memikul tanggung jawab besar. Ia tak hanya harus mengembalikan identitas permainan Napoli, tetapi juga meyakinkan para pemain kunci untuk bertahan demi membangun kembali kejayaan tim.
"Datang ke Napoli dalam situasi seperti itu dan membalikkan keadaan, seperti yang kami lakukan musim ini—itu luar biasa. Kami harus meyakinkan pemain bahwa masih ada harapan, masih ada sesuatu yang besar yang bisa kami capai," lanjutnya.
Kemenangan ini menjadikan Conte salah satu dari hanya dua pelatih yang mampu memenangi gelar Serie A bersama tiga klub berbeda, mengikuti jejak legenda pelatih Fabio Capello. Conte sebelumnya sukses membawa Juventus dan Inter Milan menjadi kampiun.
Namun, perjalanan Conte bersama Il Partenopei tak dimulai dengan mulus. Debutnya ditandai hasil imbang tanpa gol melawan Modena di Coppa Italia, lalu dilanjutkan kekalahan menyakitkan 0-3 dari Hellas Verona di laga pembuka Serie A.
Meski begitu, Conte dan pasukannya terus berbenah. Puncaknya, Napoli memastikan gelar Serie A keempat dalam sejarah klub setelah menang 2-0 atas Cagliari pada pekan terakhir di Stadion Diego Armando Maradona, Sabtu dini hari WIB.
Napoli mengakhiri musim di posisi teratas klasemen dengan 82 poin dari 38 pertandingan, hanya unggul satu poin dari Inter Milan yang menempel ketat di posisi kedua.
"Sejujurnya, sangat sulit untuk menang di Napoli," kata Conte. "Tapi ketika Anda melihat pemain-pemain ini bisa menang dua kali dalam tiga tahun, itu berarti ada sesuatu yang luar biasa di sini."
Conte juga menyoroti momen simbolis saat Giovanni Di Lorenzo, kapten Napoli, mengangkat trofi—menghidupkan kembali memori masa kejayaan ketika Diego Maradona memimpin klub meraih Scudetto lebih dari tiga dekade lalu.
"Itu bukan situasi yang mudah. Anda tidak berada di klub yang sejak awal terbiasa menang. Tapi kami membuktikan bahwa dengan tekad, segalanya bisa terjadi," pungkas Conte.[iis]