telusur.co.id - Pemberantasan pengguna Narkoba di wilayah hukum Polres Toba tak pandang bulu, kali ini salah seorang kuli tinta (selama ini mengaku sebagai Jurnalis) berinisyal H Richardo Hutapea ikut disikat bersama Dodi Surya Purba. Keduanya diciduk dari rumah Dodi Surya Purba, di Kecamatan Laguboti Kabupaten Toba, Jumat 3 Juli 2020, dan kini kasusnya masih dalam tahap pengembangan.
Diduga HR (Herman Ricardo) tergolong licin dalam menggunakan narkoba jenis sabunya apalagi dengan mengandalkan sebagai wartawan dalam penggunaan barang terlarang jenis sabu, untuk mengelabui pihak kepolisian.
Bahkan untuk menyakinkan masyarakat, pemerintah dan pihak Kepolisian, bulan Maret 2020 lalu, saat ada deklarasi penolakan narkoba di Tambunan yang dihadiri Bupati, Kepolisian dan masyarakat dirinya memberikan pernyataan menolak Narkoba di Kabupaten Toba.
Namun semua itu hanya sebagai topeng belaka, setelah Herman bersama Dodi tertangkap oleh pihak Sat Narkoba Polres Tobasa.
Sementara itu, Kasat Narkoba, AKP Budi Ginting Ketika Konfirmasi, Sabtu (4/7/2020) membenarkan bahwa telah tertangkap dua orang dalam penyalahgunaan narkotika jenis sabu, atas nama Herman Richardo Hutapea dan Dodi Surya Purba di Laguboti sekitar pukul 22.30 WIB, Jumat (3/7/2020).
"Dari tangan kedua pelaku kita berhasil mengamankan diduga sabu seberat 2, 77 gram, berikut barang bukti lainnya berupa alat hisap (bong) serta kaca pirex," kata AKP Budi.
Kasat Narboba juga menyampaikan untuk saat ini kedua tersangka telah diamankan di Mako Polres Tobasa untuk diperiksa dan dimintai keterangannya.
"Untuk saat ini kedua pelaku belum bisa kita pastikan, apakah mereka sebagai pemakai atau pengedar, rekan media harap bersabar menunggu pengembangan lidik yang kita lakukan. Yang pasti akan kita beritahukan," kata Budi mengakhiri.
Salah seorang warga yang mengetahui ada salah seorang wartawan tertangkap saat menggunakan narkoba jenis sabu, menyayangkan perilaku tak terpuji itu, bahkan bisa saja mencoreng dunia Pers, dan untuk rekan jurnalis lainnya mohonlah jauhi Narkoba. "Supaya kualitas dan kuantitas beritanya semakin bagus dan layak dipercaya tanpa aroma narkoba," ujarnya.