Hizbullah Kebanon mengumumkan bahwa 25 anggotanya tewas akibat ledakan peralatan komunikasi Icom di beberapa wilayah Lebanon, meningkatkan jumlah total korban di pihak Hizbullah menjadi 478 sejak dimulainya konfrontasi dengan Israel pada 8 Oktober 2023.
Dilansir dari Rai Al Youm, Jumat (20/9/24), Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan, ledakan ini menewaskan 25 orang dan melukai 450 lainnya. Insiden tersebut terjadi pada Rabu (18/9/24) ketika sejumlah perangkat komunikasi nirkabel Icom meledak di seluruh negeri.
Ledakan ini terjadi sehari setelah insiden serupa yang melibatkan perangkat pager, yang menyebabkan 12 orang tewas, termasuk dua anak-anak, serta melukai sekitar 2.800 orang, 300 di antaranya dalam kondisi kritis.
Pemerintah Lebanon dan Hizbullah menyalahkan Israel atas serangan tersebut, Hizbullah mengancam akan memberikan "hukuman berat" kepada Israel.
Pada saat yang sama, media Israel melaporkan bahwa 10 roket ditembakkan dari Lebanon dan jatuh di wilayah terbuka di pemukiman Zarit, Galilea Atas, Israel utara. Menurut situs berita Ynet, roket-roket tersebut tidak menyebabkan korban jiwa.
Namun, Channel 12 Israel melaporkan bahwa beberapa bangunan di Zarit mengalami kerusakan akibat serangan tersebut, meskipun tidak ada informasi lebih lanjut mengenai korban.
Sebelumnya pada hari yang sama, dilaporkan bahwa delapan warga Israel terluka, dua di antaranya dalam kondisi serius, setelah dua rudal anti-tank ditembakkan dari Lebanon ke Galilea Atas.
Situasi ini terjadi di tengah ketegangan yang meningkat, dan Hizbullah diperkirakan akan melakukan serangan balasan setelah serangan siber yang melanda Lebanon. [Tp]
Sebanyak 25 Anggotanya Tewas Akibat Ledakan Jaringan Komunikasi, Hizbullah Ancam Hukum Berat Israel
Anggota Hizbullah Lebanon tewas aoibat ledakan jaringan oomunikasi. (Foto: Rai Al Youm).