telusur.co.id - Bisnis hotel milik mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump di Washington DC, mengalami kerugian lebih dari USD70 juta atau sekitar Rp997 miliar. Kerugian di Trump Internasional Hotel itu terjadi ketika ia menjabat sebagai Presiden AS 2017-2021. 

Kondisi ini terungkap dalam dokumen komite kongres AS yang dirilis pada Jumat (8/10/21). Dokumen tersebut juga mengungkapkan bahwa hotel Trump menerima USD3,7 juta dari pemerintah asing. Namun, Trump tidak pernah melaporkan dana tersebut. 

Padahal, dana itu berpotensi menimbulkan pertanyaan tentang  konflik kepentingan selama masa jabatannya. Komite ini juga membuka dokumen Administrasi Layanan Umum, yang menunjukan bahwa Trump harus meminta penangguhan pembayaran pinjaman kepada salah satu bank kreditur senilai USD170 juga atau Rp2,4 triliun.

Sebagai bagian dari penangguhan pembayaran, perusahaan holding Trump Organization menyuntikan dana sebesar USD27 atau sekitar Rp338 miliar. Dalam catatan dokumen tersebut, dana untuk membantu hotel Trump berasal dari bisnis Trump yang lain, dikutip dari AP News.

Ini merupakan pertama kalinya penyelidik kongres meninjau dan merilis informasi keuangan mantan presiden. Namun di satu sisi, Organisasi Trump membantah mengenai informasi tersebut. Mereka menuding komite tidak mempunyai pemahaman tentang akuntansi.[Tp]

Laporan: Rofifah Hanna Luthfiah