telusur.co.id - Inflasi di Provinsi Bengkulu disinyalir cukup tinggi. Salah satu sebabnya adalah berasal dari sektor transportasi atau tiket pesawat. Mahalnya harga tiket pesawat yang dijual di pasaran saat ini menjadi penyumbang angka tertinggi inflasi.
Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Hj Riri Damayanti John Latief meminta kepada Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dapat berkolaborasi untuk mengendalikan angka inflasi di daerah.
"Untuk Bengkulu saya minta agar kedua mitra Komite II DPD RI tersebut (Kemenhub dan Kementerian BUMN, red) dapat kembali membuka jalur penerbangan ke provinsi-provinsi tetangga seperti Jambi, Palembang, Lampung, Batam, Sumbar, dan Bandung, yakni seperti sebelum saat pandemi covid-19," kata Hj Riri Damayanti John Latief, baru-baru ini.
Wakil Ketua Umum BPD Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Provinsi Bengkulu ini menjelaskan, para kementerian terkait hendaknya mendorong para pengusaha maskapai untuk membantu pemerintah dalam mengendalikan tingginya inflasi di daerah.
"Bukan cuma memicu inflasi saja. Pihak maskapai juga akan mengalami kerugian kalau tiket pesawat dibiarkan mahal terus. Orang jadi enggan naik pesawat. Lama-lama pesawat akan ditinggalkan. Orang akan mulai membiasakan jalur darat atau laut," ujar Hj Riri Damayanti John Latief.
Dewan Pembina Karang Taruna Provinsi Bengkulu menekankan, bila kementerian dan pihak-pihak terkait mampu bahu membahu menurunkan harga tiket pesawat terutama saat liburan Hari Raya Idul Fitri 1444 H pada bulan April mendatang, maka itulah yang dikehendaki masyarakat.
"Begitu banyak keuntungan yang diperoleh pemerintah dari murahnya harga tiket pesawat. Inflasi akan terkendali, kekayaan yang menumpuk di kota-kota akan terbang bersama pergerakan mudik orang-orang berduit ke kampung halaman mereka, dunia pariwisata akan bergairah dan lain-lain," sampai Hj Riri Damayanti John Latief.
Sebelumnya, Gubernur Bengkulu H Rohidin Mersyah mengungkapkan, kenaikan inflasi di Provinsi Bengkulu terjadi akibat beberapa sektor yang menjadi perhatian khusus seperti sektor transportasi atau tiket pesawat yang harganya cukup tinggi.
Gubernur menyatakan, Pemerintah Provinsi bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Bengkulu telah melakukan langkah-langkah kongkrit berupaya diantaranya menyurati Angkasa Pura II dan pihak maskapai agar dapat kembali membuka jalur penerbangan dari Bengkulu ke provinsi-provinsi tetangga.[tp]