telusur.co.id - Pemboman Israel yang terus menerus di Jalur Gaza sejak 7 Oktober telah menewaskan sekira 50 orang Israel yang ditawan oleh para pejuang Palestina, menurut apa yang dikonfirmasi oleh Abu Obaeda, juru bicara Brigade al-Qassam, sayap militer gerakan Hamas.
“Brigade Al-Qassam memperkirakan jumlah tawanan Zionis yang terbunuh di Jalur Gaza akibat pemboman dan pembantaian oleh kaum Zionis mencapai kurang lebih 50 orang,” katanya, Kamis (26/10/23), dikutip Rai Al Youm.
Israel membombardir Gaza secara brutal dan kontinyu setelah Hamas menyerbu bagian selatan wilayah Israel (Palestina pendudukan 1948). Serbuan itu tercatat paling dahsyat dalam sejarah Israel, dan menewaskan lebih dari 1.400 orang Israel.
Menurut angka terbaru yang diterbitkan oleh tentara Israel pada hari Kamis, Hamas menawan 224 orang Israel dan membawanya ke Jalur Gaza setelah serangan itu.
Juru bicara militer Israel Daniel Hagari mengatakan bahwa “keluarga dari 224 sandera telah diberitahu” bahwa beberapa dari mereka ditahan, dan jumlah ini dapat berubah.
“Upaya pemulangan sandera adalah prioritas utama,” tambahnya.
Israel mengklaim bahwa setidaknya setengah dari tawanan adalah warga negara asing.
Sementara itu, Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh, pada hari Kamis memperingatkan konsekuensi dari kelanjutan agresi Israel terhadap Gaza, dengan mengatakan bahwa hal itu “akan membuat seluruh wilayah lepas kendali”.
Haniyeh menyerukan tekanan internasional terhadap Israel uagar menghentikan agresi atas Gaza.
“Semua gerakan perlawanan di tanah Palestina, termasuk Hamas, adalah gerakan pembebasan nasional, karena teroris adalah penjajahnya, mereka yang mendukungnya, dan mereka yang diam terhadap pembantaian tersebut,” tegasnya.
Haniye memperingatkan, kontinyuitas agresi terhadap Gaza akan membuat seluruh kawasan menjadi lepas kendali, dan ini telah menjadi sebuah tantangan dan tidak ada yang bisa memprediksi tren atau hasilnya.
“20 hari berlalu, dan Gaza berdiri laksana gunung yang tinggi; kubu pejuang Palestinai, yang dipimpin oleh Al-Qassam, melanjutkan serangannya dan menjaga perbatasannya. Pada hari -20, saya memastikan bahwa kubu pejuang di Gaza baik-baik saja,” pungkasnya. [Tp]