Serapan Minim, Bupati Bekasi Evaluasi Pengguna Anggaran - Telusur

Serapan Minim, Bupati Bekasi Evaluasi Pengguna Anggaran


telusur.co.id – Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja mengaku sudah mengintruksikan kepada seluruh perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten (Pemkab) Bekasi untuk memaksimalkan penyerapan anggaran.

Sebelumnya diberitakan, pembangunan di Kabupaten Bekasi bisa terancam. Soalnya, menjelang berakhirnya triwulan III Tahun Anggaran 2019, realisasi penyerapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bekasi baru sekitar 35,27 persen dari total APBD yang mencapai Rp6,4 triliun lebih. Realisasi ini masih jauh dari target yang sudah ditetapkan yakni sekitar 73,04 persen.

“Kita upayakan penyerapan anggaran dipercepat. Ini juga akan kita evaluasi terus, akan kita ikuti terus. Intinya kita ingin penyerapan anggaran supaya maksimal. Tadi sudah saya utarakan unsur pengawasan akan kita tingkatkan,” kata Eka Supria Atmaja, kemarin.

Untuk diketahui dalam Alokasi Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bekasi tahun 2019, Pemkab Bekasi mengalokasikan anggaran sebesar Rp5,9 triliun yang terdiri dari belanja langung Rp3,8 triliun dan belanja tidak langsung sebesar Rp2,8 triliun.

Serapan anggaran yang harus menjadi perhatian adalah, target belanja langsung yang seharusnya pada bulan Juni terealisasi sebesar Rp2,403 trilun atau setara 77,81 persen.

Pada kenyataannya, Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi di bawah komando Eka Supria Atmaja hanya mampu merealisasikan belanja langsung sebesar Rp379 juta atau 12,9 persen.

“Kita juga ingin anggaran bisa digunakan sebaik-baiknya, bisa segera dilaksanakan. Saya sudah instruksikan supaya segera bergerak, karena kita sudah ditunggu masyarakat apa yang menjadi kerja kita. Pastinya kita akan evaluasi terus,” tukas Eka.

Sekretaris Daerah (Sekda), Uju menambahkan, pada dinas teknis permasalahan-permasalahan dalam penyerapan anggaran, seperti adanya gagal lelang, gangguan server pada Unit Layanan Pengadaan (ULP) tidak dapat diprediksi.

“Memang tidak bisa diprediksi. Yang terpenting jangan sampai penyerapan ada tapi pekerjaannya belum selesai. Itu yang bahaya. Yang pasti evaluasi akan terus dilakukan,” ujarnya.[Tp]

Laporan: Sonson/Dudun Hamidullah
 

 


Tinggalkan Komentar