Setahun Jokowi-Ma'ruf, Pengamat: Jika Pemerintah Dengar Keluhan Rakyat, Negara akan Aman - Telusur

Setahun Jokowi-Ma'ruf, Pengamat: Jika Pemerintah Dengar Keluhan Rakyat, Negara akan Aman

Jokowi - Ma'ruf Amin. (Ist).

telusur.co.id - Pengamat politik Jerry Massie memberi penilaian terhadap satu tahun kinerja Pemerintahan Joko Widodo - Ma'ruf Amin. Menurut Jerry, satu tahun pemerintahan Jokowi-Ma'ruf masih banyak yang perlu dibenahi, terutama soal crisis management (manajeman krisis) dan making decision (pembuatan keputusan).

Jerry mengatakan, memang saat ini pemerintah tersandera dengan UU Omnibus Law Cipta kerja.

"Saya lihat ini baik, tapi di saat menyusun perlu melibatkan lembaga terkait, pakar-pakar di bidang masing-masing. Lantaran ini pertama di Indonesia dan 70 Undang-undang yang digabung," kata Jerry dalam keterangan yang diterima wartawan, Senin (19/10/20).

Selain itu, kata Jerry, Jokowi juga perlu menegur keras para bawahannya dan mereshuffle menteri yang berkinerja buruk.

Direktur Political and Public Policy Studies (P3S) itu menuturkan, ada harapan dengan UU turunan Omnibus Law. Menurutnya, Undang-undang ini dibuat untuk kepentingan akyat bukan kepentingan legislator.

"Saya yakin jika Presiden mendengar keluh kesah dan jeritan rakyat kelompok grassroot atau kaum marjinal, maka negara akan aman, damai, dan sejahtera," ujarnya.

Jerry menilai, komunikasi publik pemerintah agak lemah dan perlu diubah. Untuk juru bicara, jangan semua bicara. Dia menyarankan Mensesneg Pratikno dilibatkan sebagai jubir. Sebab, saat ini ada banyak yang bicara.

"Dan para kabinetnya juga harus tahan diri. Jangan bicara yang bukan tupoksinya," katanya.

Karenanya, komunikasi antar lembaga dan publik perlu diperkuat.

"Kan ada pakar komunikasi Effendi Ghazali, Prof Tjipta Lesmana dan Emrus Sihombing. Penting juga melibatkan mereka," tuturnya.

Soal pembangunan, menurut Jerry saat ini sudah baik. Namun dia menyarankan saat ini sebaiknya lebih fokus ke penanganan Covid-19 ketimbang infrastruktur. Setelah itu, perkecil berutang pada world bank.

Jerry pun menyarankan agar Wapres Ma'ruf Amin dilibatkan dalam setiap pengambilan kebijakan.

"Saya sarankan Ma'ruf Amin sebagai Wapres perlu dilibatkan juga baik ide dan pemikiran," sebutnya.

Ke depan, kata dia, Jokowi perlu membangun tim yang solid, perlu adanya sistem keterbukaan birokrasi, sistem yang transparan, sistem untuk menjadikan good and clean goverment.

"Bagi saya periode pertama itu bagus sebetulnya tinggal melanjutkan. Pentingnya focus and commitment (fokus dan komitmen)," ujarnya.

"Sebetulnya, kerja sama yang bagus Jokowi-JK periode lalu. Yang utama presiden jangan diatur oleh bawahannya, ,ereka yang patuh pada perintah atasan," ungkapnya.

Data BI yang dirilis Juli 2020, ULN Indonesia sudah meningkat tajam dibandingkan periode awal Jokowi yakni sebesar 409,7 miliar dollar AS atau sekitar Rp 6.063 triliun (kurs Rp 14.800).
"Pentingnya pemerintah menekan Utang Luar Negeri," katanya.

Selain itu, pentingnya mendukung KPK dalam memberantas para mafia di Indonesia. Kebijakan publik dan kebijakan pemerintah harus sinkron dan seirama. Jangan tumpang tindih antara pusat dan daerah.

Yang tak kalah penting, tim ekonomi Jokowi perlu diperkuat. Lantaran menurut Lembaga Survei Indikator pada Februari 2020 atau sebelum virus corona ditemukan di Indonesia, hasilnya hanya 24 persen responden yang menyebutkan kondisi ekonomi nasional buruk. Pada Mei, angka itu melonjak menjadi 81 persen.

"Paling utama, mengedepankan kebijaksanaan dan kejujuran dalam bertindak," pungkasnya. [Tp]


Tinggalkan Komentar