telusur.co.id - Madrasah Aliyah Darul Ihsan Muhammadiyah Sragen (MA DIMSA) menggelar Kuliah Umum Internasional dengan tema “Strategi Penguatan 4 Keterampilan Berbahasa Arab dan Tantangan yang Dihadapi oleh Pembelajar Bahasa Arab”.
Menghadirkan langsung narasumber Ulama Pakar Bahasa Arab dari Aljazair, Syaikh Dr. Hisyam Derbal Al-Jazairi. Giat tersebut dilaksanakan pada Selasa (20/8/2024) di Aula MA Dimsa, dengan dihadiri peserta sebanyak 160 santri.
Kepala MA DIMSA, Fuad Ibrahim, S.M. mengatakan, tujuan kegiatan ini untuk memberi pemahaman yang mendalam bagi santri dengan bahasa arab langsung dari penutur Aslinya, bahkan Syaikh Hisyam ini adalah pakar bidang bahasa Arab.
“Kesempatan yang sangat jarang. Beliau sangat apik dalam menjelaskan, kareana memang di Indonesia, ia sudah lebih mengisi kegiatan pelatihan Bahasa Arab,” ungkap Fuad, sapaan akrabnya.
Uniknya, kata Fuad, stadium general ini tanpa penerjemah, syaik mengisi materi selama kurang lebih tanpa penerjemah dan menurut beberapa santri yang mengikuti merasa paham dan mendapat ilmu baru dari kegiatan tersebut.
“Saya baru memahami, ternyata banyak kosa kata Bahasa Indonesia berasal dari Bahasa Arab ya,” ungkap salah satu santri MA DIMSA, Salsabila.
Syaikh Hisyam menuturkan, para santri harus bersemangat belajar bahasa Arah, karena bahasa Al-Qur’an dan Sunnah. Hisyam juga menyampaikan tips agar kemampuan bahasa Arab bagus adalah dengan mengenal berbagai kosa kata bahasa Arab, mempraktekkannya, dan tidak takut salah.
“Jangan takut salah, kalau tidak pernah salah, kita tidak akan pernah mencoba,” tegas alumni Emir Abdelkader University, Konstantin, Aljazair ini.
Dengan metode penyampian yang sangat menarik, peserta stadium general sangat antusias. Beberapa santri bertanya untuk menjawab keresahan mereka dalam belajar bahasa arab.
Perlu diketahui bahwa, MA DIMSA memiliki keunggulan dalam pengembangan Bahasa Arab. Target dari MA DIMSA adalah meluluskan santri-santri yang paham bahasa Arab dan mampu membaca kita kuning.
“Tidak hanya itu, MA DIMSA memfasilitasi pendampingan hingga mendapatkan beasiswa kuliah di Timur Tengah,” ungkap Fuad Ibrahim. (ari)
