telusur.co.id -Sidang Paripurna ke-12 Masa Sidang V tahun sidang DPD RI 2023-2024 hari ini nyaris rusuh  setelah terjadi kericuhan yang diawali dengan serbuan interupsi dari para anggota DPD. Dalam rapat tersebut, senator asal Papua Barat Filep Wamafma dan senator Jawa Timur Ahmad Nawardi berupaya keras menginterupsi Ketua DPD RI LaNyalla Mahmud Mattalitti yang tengah membacakan salah satu hasil keputusan Tim Kerja (Timja) lembaga negara tersebut.
Namun demikian, interupsi tersebut tidak digubris oleh LaNyalla yang merupakan senator asal Jawa Timur. Dia terus membacakan putusan tanpa memperhatikan interupsi para anggota.

Suasana semakin panas beberapa saat kemudian setelah makin banyak anggota DPD yang melakukan interuspi karena tidak setuju dengan cara LaNyalla memimpin sidang. Akibatnya LaNaylla merasa terganggu dalam membacakan putusan tersebut dan terlihat kecewa. Tak pelak suasana gaduh tersebut juga membuat Ketua DPD RI LaNyalla tersulut emosi sehingga memanggil tenaga Pengamanan Dalam (Pamdal) Parlemen untuk maju mengamankan keadaan. “Pamdal, Pamdal, silakan amankan,” ujar LaNyalla memanggil tenaga keamanman yang sehari-hari bertugas mengamankan jalannya persidangan maupun Gedung Parlemen. Sedikitnya enam anggota DPD terlihat maju ke dekat meja pimpinan sidang termasuk Senator Yoris Raweyay dan Fachrul Razi selain Felip dan Nawardi.

Pamdal pun segera membuat barikade dengan bergandengan tangan di depan meja pimpinan menghadap ke arah para anggota DPD untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan. Pernyataan Lanyalla kemudian ditimpali oleh Wakil Ketua DPD Nono Sampono yang turut memimpin sidang bersama La Nyalla dan senator asal Bengkulu Sultan Najamuddin yang juga merupakan wakil ketua DPD. “Saya minta tenang. Kita ini orang terhormat. Tidak ada tindakan fisik. Teman-teman hindari tindakan fisik. Tidak boleh!,” ujar Nono.

 

 

Anggota DPD RI Yoris Raweyay, Filep Wamafma dan senator Jawa Timur Ahmad Nawardi saat melakukan protes kepada Ketua DPD RI LaNyala Mahmud Mattalitti.