Soal Pasokan Air Keruh, Rudi Sarankan Pelanggan Tuntut Dirut PDAM Tirta Bhagasasi - Telusur

Soal Pasokan Air Keruh, Rudi Sarankan Pelanggan Tuntut Dirut PDAM Tirta Bhagasasi


telusur.co.id - Pelanggan atau konsumen Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bhagasasi Kabupaten Bekasi seharusnya memprotes keras atas pasokan air yang keruh coklat kemerahan.

Demikian ditegaskan R Rudi Gunadi dari Lembaga Advokasi dan Bantuan Hukum Gerakan Rakyat Sadar Hukum Indonesia (LABH-GRASHI), saat diminta tanggapannya terkait air PDAM Tirta Bhagasasi keruh menjijikkan, sehingga pelanggan mengeluh.

“Ini sudah sangat merugikan konsumen atau pelanggan. Bila perlu adakan penuntutan ke Dirut PDAM Tirta Bhagasasi yang bertanggungjawab atas kejadian tersebut,” tegas R Rudi Gunadi kepada telusur.co.id di kantornya, Senin (23/9/2019).

Minimal, lanjut Rudi Gunadi, konsumen atau pelanggan menyampaikan surat protes atau surat somasi dan berikan tembusan ke instansi terkait.

“Bila perlu dirut-nya suruh mundur dari jabatannya, karena dia telah lalai atau tidak mampu mengelola PDAM Tirta Bhagasasi untuk memenuhi kebutuhan pelanggannya,” ketus Rudi Gunadi.

Seperti diberitakan, air pasokan dari PDAM Tirta Bhagasasi dikeluhkan pelanggan. Sebab, warga menerima pasokan air yang keruh coklat kemerahan.

Kondisi ini, selain mengakibatkan kamar air mandi kotor banyak endapan, juga tidak bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan minum maupun memasak.

"Air PDAM keruh berwarna coklat, mirip warna air teh," gerutu Rose Giatri, warga Perumahan Sinar Kompas Utama (SKU), Desa Mekarsari, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, belum lama ini.

Rose merasa jijik untuk memakai air PDAM itu. Untuk kepentingan memasak atau air minum, praktis beralih membeli air isi ulang. Termasuk untuk mencuci pakaian berwarna cerah, juga tidak memanfaatkan air PDAM.

Hal yang sama juga dialami Lukman, warga Cikarang Utara. Menurut dia, air pasokan PDAM Tirta Bhagasasi yang dialirkan Lukman dari kran kamar mandi kedalam ember, tak ubahnya air kubangan berwarna coklat pekat.

“Ini dari tadi seperti ini, kalau di tempat lain saya kurang tahu,” kata Lukman. Sambil sumpah serapah, Lukman bahkan merasa jijik menggunakan air tersebut untuk keperluan sehari-hari.

Warga yang ingin tetap memanfaatkan air PDAM harus mengeluarkan biaya ekstra membeli filter air dengan kapasitas besar.

Seperti yang dilakukan Ahmad Zainuri, warga Perumahan Puri Cendana. Warna air PDAM semakin lama semakin keruh, bukan semakin jernih. "Terpaksa beli filter air," tukas Zainuri.

Sementara itu, Ruslan Abdul Gani, staf ahli Direktur Utama PDAM Tirta Bhagasasi, Usep Rahman Salim, saat akan dikonfirmasi via ponselnya, berkali-kali dihubungi tidak diangkat. Begitu juga Humas PDAM Tirta Bhagasasi, Fauzi A yang dikonfirmasi via whatsapp terkait pasokan air yang keruh coklat kemerahan, tidak menjawab. [asp]

 

Laporan : Dudun Hamidullah

 


Tinggalkan Komentar