telusur.co.id - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengaku, Pemprov DKI saat ini belum berencana melakukan pembongkaran tiang monorel yang tertancap di sepanjang Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan.
Tiang monorel tersebut sudah berdiri sejak zaman Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso atau sekitar tahun 2004.
"Pertama, saya tanya itu info dari mana? Saya aja baru tahu dari beritanya temen-temen," kata Heru di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (3/6/24).
"Saya nggak ada niat berpikir ke situ. Jadi beritanya, saya baca itu dari temen-temen media dan saya nggak tahu," lanjutnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Joko Agus Setyono mengatakan hal yang sama dengan Heru Budi soal tiang monorel.
Dia mengaku tidak mengetahuinya soal rencana pembongkaran monorel tersebut.
"Dapat berita dari mana ya? Saya sendiri nggak tahu. Saya belum tahu rencana itu dan saya nanya juga belum tahu," kata Joko.
Menurutnya, saat ini pihaknya belum akan mencabut tiang monorel yang diresmikan mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso pada 2004 itu.
"Belum ada rencana pembongkaran," imbuhnya.
Sebagai informasi, konstruksi proyek monorel di Jakarta ini dimulai pada tahun 2004. Proyek ini diresmikan oleh Presiden RI kelima Megawati Soekarnoputri. Saat itu, Gubernur DKI masih dijabat oleh Sutiyoso.
Banyak mimpi yang ditancapkan pada proyek monorel Jakarta. Saat itu, Sutiyoso merencanakan monorel masuk dalam pengintegrasian transportasi di DKI, selain TransJakarta dan rencana pembangunan MRT.
Kegagalan proyek mulai tampak setelah beberapa tahun konstruksi berjalan. Saat tiang monorel telah ditancapkan, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo (yang menggantikan Sutiyoso) menyetop pembangunan ini karena masalah keuangan.
Pengelola proyek, PT Jakarta Monorail meminta ganti rugi ke DKI sebesar Rp600 miliar. Foke menolak dan hanya akan membayar sesuai rekomendasi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) maksimal Rp204 miliar. Sayangnya, hal ini tak menghasilkan titik temu. [Fhr]