telusur.co.id - Munculnya tagar #StopBayarPajak di twitter yang sempat viral beberapa waktu lalu, membuat Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani bersikap keras. Padahal, pemerintah perlu dana besar dari setoran pajak.
Ia menilai, orang yang menyuarakan tagar tersebut sepertiya tidak ingin melihat Indonesia maju.
"Mereka yang menyampaikan hastag enggak bayar pajak, ya berarti Anda tidak ingin tinggal di Indonesia atau tidak ingin lihat Indonesia bagus, gitu aja. Jadi tidak perlu ditanggapi,” kata Sri Mulyani dalam Perayaan Hari Pajak di Jakarta, Selasa (19/7/22).
Sri Mulyani menegaskan, seluruh pajak digunakan untuk menciptakan pendidikan yang baik. Mulai tingkat dasar, atau pesantren, madrasah sampai universitas. Tak hanya itu, pajak juga digunakan untuk sektor kesehatan termasuk mengatasi dan membiayai pasien-pasien selama masa pandemi COVID-19.
Bahkan, masyarakat pun dapat merasakan kenikmatan pajak yang dibayarkan dalam kegiatan sehari-hari seperti saat minum teh dan makan nasi goreng.
Selain itu, untuk memanaskan air yang digunakan untuk membuat teh dan memasak nasi goreng diperlukan LPG. "LPG yang digunakan masyarakat tersebut termasuk bentuk dari manfaat membayar pajak karena terdapat subsidi pemerintah di dalamnya. “Itu pasti masaknya pakai LPG, kalau LPG tiga kilogram berarti Anda menikmati itu, uang pajak subsidi,” tegasnya.
Aktivitas sehari-hari yang juga dapat dinikmati dari pembayaran pajak, lanjut dia, yaitu saat masyarakat menggunakan listrik dan jalan raya. "Kalau Anda mengisi baterai, atau ada listrik di rumah, itu dapat juga subsidi dari kita. Itu adalah pajak juga. Anda di jalan raya, jalannya dibangun juga dari pajak,” kata Sri Mulyani.
Sri Mulyani menegaskan oknum yang mempopulerkan tagar #StopBayarPajak, menunjukkan tidak mencintai Indonesia dan tidak perlu ditanggapi.
Terlebih lagi, ternyata aksi seruan itu justru ditolak oleh masyarakat sendiri karena banyak yang telah menyadari pentingnya membayar pajak bagi Indonesia.
“Malah masyarakat sendiri yang saya lihat pada meng-counter, karena merasa memiliki Indonesia. That’s why, enggak muncul (tidak terlalu viral). Artinya mereka mengatakan who are you telling us not pay tax,” ucapnya.
Sekitar tiga hari lalu, tagar #StopBayarPajak viral di twitter. Berisikan ajakan untuk boikot bayar pajak. Tak hanya itu, tagar ini juga berisikan ajakan untuk memboikot produk pengusaha pendukung rezim atau pemerintah.
Munculnya tagar #StopBayarPajak ,dipantik kekhawatiran akan dihapusnya subsidi agar rakyat mandiri. Sehingga muncul balasan stop pajak agar pemerintah mandiri.[Fhr]