Stafsus BPIP Dorong WNI Terapkan Habituasi Pancasila, Apa Itu? - Telusur

Stafsus BPIP Dorong WNI Terapkan Habituasi Pancasila, Apa Itu?


telusur.co.id - Staf Khusus Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Antonius Benny Susetyo alias Romo Benny, mengajak warga Indonesia yang berada di negara Rumania, untuk melakukan habituasi Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. 

Ajakan itu disampaikan dalam Webinar “Urgensi Membumikan Nilai-Nilai Pancasila bagi Generasi Penerus Bangsa” yang dilaksanakan secara daring, Minggu (21/11/21). 

Acara webinar ini, selain Romo Benny, juga dihadiri oleh Duta Besar Indonesia untuk Rumania, M. Amhar Azeth, dan Direktur Pelembagaan dan Rekomendasi BPIP R. Dian Muhammad Johan Johor Mulyadi. Para pesertanya ialah WNI yang tinggal di Indonesia maupun mereka yang tinggal di luar negeri. 

Romo Benny menyampaikan, di era digital saat ini, semua warga dunia sudah tidak memiliki batas. Dan, masalah nasionalisme pun menjadi global. 

"Masalah bagaimana mengkondisikan warga negaranya memiliki identitas. Dan untuk Indonesia, hal itu terjawab dengan habituasi Pancasila,” katanya. 

Ia menjelaskan, Pancasila harus menjadi habitus bangsa. Pancasila harus dibatinkan dalam perilaku semua pihak, baik pejabat, pebisnis, dan warga negaranya.

Dia menilai, persoalan di era digital dan informasi tanpa batas sekarang ini, tidak lagi diajarkannya Pancasila sebagai mata ajar dalam dunia pendidikan. Warga negara kehilangan Pancasila dalam ruang wacana publik dan tidak pernah dibicarakan oleh para pejabat. 

Hal ini menyebabkan paham-paham dan ideologi-ideologi asing dari budaya bangsa muncul. Tidak hanya agama, atau liberal, tetapi ideologi yang bertentangan dengan nilai-nilai kearifan lokal. "(Kita) penuh dengan ujaran kebencian, radikalisme agama, paham terorisme, dan hal ini cukup mengkhawatirkan,” jelasnya. 

Oleh karena itu, tegasnya, pendidikan Pancasila menjadi sangat penting, untuk menimbulkan hidup rasa bangga terhadap identitas sendiri, dan mempersiapkan generasi masa depan sebagai generasi yang bangga menjadi bagian dari bangsa Indonesia. 

“Pancasila menjadi logos, ethos, dan pathos. Pemikiran, etika, dan empati. Inilah Insan Pancasila, dan inilah yang harus menjadi habituasi,” katanya.[Fhr] 


Tinggalkan Komentar