telusur.co.id - Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur Kabupaten Bekasi sejak Kamis hingga Jumat (24/2/23) malam, menyebabkan banjir di beberapa titik. Salah satunya, di Kampung Kaliulu, yang menyebabkan ratusan rumah warga terendam dengan ketinggian air sekitar 1,5 meter.

Penjabat (Pj) Bupati Bekasi, Dani Ramdan mengatakan, Pemkab menyiapkan beberapa tempat pengungsian untuk warga terdampak. Hal ini untuk penanganan jangka pendek. 

"Ya, penanganan yang kita lakukan untuk banjir di Kaliulu ini, kita siapkan dua titik pengungsian. Di tiap titik pengungsian, kita siapkan tenda, dapur umum dan pos kesehatan," ujar Dani saat mengunjungi warga terdampak banjir di Kampung Kaliulu, Desa Karangraharja, Kecamatan Cikarang Utara, ditulis Sabtu (25/2/23).

Untuk solusi jangka panjang, Dani mengatakan, harus dilakukan pelebaran Sungai Kaliulu agar ketika musim hujan airnya tidak meluap ke pemukiman warga.

"Sungainya harus diperlebar, terutama di daerah hulu. Nanti saya akan cek untuk anggaran tahun 2024, kalau untuk tahun ini kita kerjakan di hilirnya, di Kecamatan Karangbahagia, supaya saluran air lebih lancar," terangnya.

Di tempat yang sama, Camat Cikarang Utara, Enop Can mengatakan, dampak meluapnya Sungai Kaliulu menyebabkan banjir di dua desa, yakni Desa Karangraharja dan Tanjungsari. 

"Lokasi banjir sudah kita tinjau sejak jam 7 pagi bersama Muspika, termasuk bantuan nasi bungkus untuk warga terdampak banjir. Kita juga sudah mengevakuasi mereka ke tempat yang lebih aman," ujarnya.

Dia menuturkan, untuk jumlah warga yang terdampak banjir di Desa Karangraharja, sebanyak 260 Kepala Keluarga (KK) dan di Desa Tanjungsari sebanyak 150 Kepala Keluarga (KK). 

"Kami juga mendapat bantuan dari Brimob serta bantuan dari BPBD dan Dinas Sosial Kabupaten Bekasi. Terutama makanan siap saji, sudah kita salurkan ke warga terdampak banjir," tutupnya.[Tp]