telusur.co.id - Survei Indonesia Development Monitoring (IDM) kembali melakukan survei untuk mengetahui peta kekuatan bakal Calon Gubernur Jawa Tengah pada pilkada 2024. Pilkada serentak 2024 akan dilaksanakan pada 27 November 2024.
Direktur Eksekutif IDM, Heru Supriyatno mengatakan, untuk menguji preferensi masyarakat Jawa Tengah terhadap tingkat penerimaan serta elektabilitas nama-nama yang memiliki potensi bakal maju sebagai calon gubernur Jawa Tengah, Indonesia Development Monitoring melakukan survei pada 1-12 Mei 2024.
Heru menyebutkan, survei IDM dilakukan didasarkan pada populasi Daftar Pemilih Tetap di Jawa Tengah pada pemilu 2024. Survei dilakukan dengan metode multistage random sampling, dengan objek penelitian sebanyak 1988 warga Jawa Tengah berusia minimal 17 tahun, dam tersebar secara proposional di 35 kabupaten/ kota di Jawa Tengah.
Hasil survei ini memiliki margin of error -/+ 2,1 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen
"Metode Wawancara survei dilakukan dengan cara tatap muka, yaitu responden diwawancara secara langsung dengan menggunakan kuesioner," kata Heru dalam keterangannya, Senin (27/5/24).
Heru menjelaskan, dari penelitian awal didapati nama nama tokoh yang berpotensi maju sebagai Calon Gubernur Jawa Tengah diantaranya, Nama-nama tersebut, yaitu: Hendrar Prihadi (mantan Walikota Semarang/Kepala LKPP), Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul ( Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah), Ahmad Luthfi (Kapolda Jawa Tengah), Sudaryono (Ketua Gerindra Jawa Tengah), Dico Ganinduto (Bupati Kendal), dan Yusuf Chudlori (Ketua DPW PKB Jawa Tengah).Taj Yasin (mantan Wakil Gubernur Jateng)
Dalam uji akseptabilitas masyarakat terhadap tokoh tokoh tersebut didapati hasilnya nama Hendrar Prihadi memiliki tingkat akseptabilitas sebesar 70,1 persen.
"Kemudian Sudaryono 69,8 persen, Bambang Wuryanto 61,8 persen
Taj Yasin 60,6 persen Ahmad Lutfi 57,3 persen, Dico Ganinduto 53,7 persen , dan Yusuf Chudlori 52,8 persen," jelasnya.
Dalam uji tingkat keterpilihan bakal calon Gubernur Jateng ketika diajukan pertanyaan kepada responden secara terbuka dan spontan mengenai siapa yang akan dipilih dalam Pilkada Jateng 2024, nama yang muncul Hendrar Prihadi dengan 20,6 persen , dan Sudaryono sebesar 19,9 persen. Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul 9,2 persen, Ahmad Lutfi 8,1 persen, Taj Yasin 7,3 persen, Yusuf Chudlori 6,2 persen dan Dico Ganinduto 5,7 persen, serta beberapa tokoh lain sebesar 11,1 persen dan sebanyak 11,9 tidak menjawab
Sementara dalam simulasi tertutup, Hendrar Prihadi mendapat 23,1 persen suara, dan di urutan kedua Sudaryono 22,8 persen. Sementara Bambang Pacul alias Bambang Wuryanto 11,3 persen Yusup Chudlori 8,4 persen, Taj Yasin 8,2 persen
"Kemudian Ahmad Lutfhi 8,1 persen, dan Dico Ganinduto 7,2 persen dan tidak memilih sebanyak 10,9 persen," jelasnya.
Sementara itu, Pengamat politik FISIP Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga Royke Roberth Siahainenia menanggapi hasil survei dari Indonesia Development Monitoring (IDM) soal pilkada Jawa Tengah yang yang mejadikan Sudaryono sebagai tokoh yang lebih di pilih masyarakat Jawa Tengah merupakan sebagai kekuatan Gerindra untuk memenangkan Sudaryono di Pilkada Jateng.
"Di pilkada Jateng itu menjadi adu gengsi partai politik (parpol) untuk memunculkan jagoannya agar menang di pilkada Jateng," beber Roberth.
Menurut dia, peluang Sudaryono untuk memenangkan Pilkada Jateng sangat besar, jika Gerindra bisa menguasai atau mengatur simulasi pemenangan dari partai dari Pilgub dan pilwal/pilbup.
"Urutan kedua itu sudah memberikan ruang Sudaryono, maka Gerindra bekerja keras untuk memenangkan Sudaryono sebagai Gubernur Jateng," ucapnya. (Ts)