telusur.co.id - Warna Institute kembali menggelar survei terkait preferensi kaum perempuan terhadap pilihan parpol dan tokoh sebagai Capres. Survei ini mengambil sampel sebanyak 2.280 kaum perempuan yang sudah memiliki hak pilih atau sudah berusia 17 tahun di di 442 Kabupaten dan Kota di Indonesia.
"Pengambilan sampel mengunakan metode multistage random sampling dan survei ini memiliki tingkat kepercayaan memiliki tingkat kepercayaan 97 persen dengan Margin of Error kurang lebih 2,1 persen dan survei ini dimulai sejak tanggal Survei 17-30 Maret 2023,” kata Frika Faudilah, dalam keterangan tertulis, Selasa (4/4/23).
Frika menjelaskan, dari hasil survei ditemukan bahwa menurut kaum perempuan pejabat negara yang sangat peduli dengan perbaikan perekonomian keluarga mereka adalah Presiden Jokowi dianggap oleh 48,8 persen kaum perempuan sebagai tokoh yang peduli dengan perekonomian keluarga mereka disaat covid. Lalu di urutan kedua sebanyak 30,6 persen menyebut nama Airlangga Hartarto sebagai tokoh yang peduli dalam pemulihan Ekonomi mereka,sedangkan tokoh lainnya dianggap peduli dengan perekonomian keluarga mereka.
"Sementara kurang dari 20,6 persen kaum perempuan seperti Prabowo Subianto, Puan Maharani, Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, Erick Thohir, Sandiaga Uno, Ridwan Kamil," ujarnya.
Untuk bakal Presiden ke 8 tokoh yang dipilih oleh kaum perempuan jika pilpres digelar hari ini dengan simulasi nama nama tercantum dalam kuisioner, maka hasilnya nama Airlangga Hartarto dipilih sebanyak 32,8 persen. Prabowo Subianto 26,9 persen, Anies Baswedan 7,3 persen, Ganjar Pranowo 7,1 persen, Puan Maharani 5,7 persen Muhaimin Iskandar 4,3, dan Agus Harimurti Yudhoyono 3,1 persen, yang tidak memilih 12,8 persen.
Kemudian untuk bakal cawapres tokoh yang dipilih oleh Kaum perempuan jika pilpres digelar hari ini dengan simulasi nama nama Gubernur di pulau Jawa sebagai Wapres dan tercantum dalam kuisioner maka Sri Sultan Hamengkubuwono X Gubernur Yogyakarta menjadi tokoh yang paling banyak dipilih sebagai wapres.
"Sebanyak 25,2 persen memilih Sri Sultan kemudian disusul oleh Ridwan Kamil 18,9 , Anies Baswedan 17,1, Ganjar Pranowo 15 ,2 persen, Khofifah Indar Parawansa 13,3 persen ,Heru Budi 9,1 persen, dan 1,2 persen yang tidak memilih," tuturnya.
Sementara, sambung Frika, untuk partai politik tingkat Golkar tertinggi dipilih sebanyak 20,8 persen oleh kaum perempuan kemudian Gerindra 17,3 persen, PDIP jadi 16,1 persen, Demokrat 10,3 persen, PKB 8,1 persen, NasDem 7,1 persen, Perindo 4,3 persen PKS 4,1 persen ,PPP 3,2 persen PAN 2,2 persen, Gabungan Parpol lainnya 4,9 persen,tidak memilih 1,6 persen.
Kemudian, hampir 90,9 persen kaum perempuan mengikuti kasus kasus besar di tubuh Polri dan hanya 10,1 yang tidak mengikuti. Saat ditanyakan kepada 2280 kaum perempuan terkait kepercayaan dan kepuasan terhadap Polri dalam menyelesaikan kasus kasus tersebut sebanyak 84,9 persen menyatakan sangat percaya dan puas kemudian sebanyak 10,7 persen tidak puas dan tidak percaya dan sebanyak 4,4 persen tidak menjawab.
Menanggapi hasil survei tersebut, Pengamat Politik dan juga dosen Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jogjakarta, Ludiro Madu mengaku menarik jika saat ini kaum perempuan ikut hadir dalam pemilihan presiden (pilpres) 2024. Saat ini pemilih kaum perempuan bukan hanya melihat sosok dari fisik, tetapi melihat dari kinerjanya yang dapat menangani masalah ekonomi.
“Survei WI yang mengunggulkan Airlangga Hartarto sebagai sosok yang dipilih sebagai presiden 2024 merupakan hal yang sangat menarik, pasalnya kaum perempuan lebih memilih sosok pemimpin yang memahami ekonomi,” kata Ludiro kepada awak media.