telusur.co.id - Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Agustina Hermanto meminta Pemprov DKI Jakarta gencar lakukan program Pemberian Makan Tambahan (PMT). Menurutnya, hal itu dilakukan guna menekan angka gizi buruk atau Stunting di Jakarta. Selain itu, wanita yang biasa disapa Tina Toon ini juga menekan Pemprov untuk menerapkan PMT ini tepat sasaran.
Di sisi lain, ia juga menyayangkan kegiatan promosi terkait kesehatan lebih bebas memakan anggaran daripada untuk PMT. Hal itu, tegas Tina, akan menjadi evaluasi dalam menyusun program dan anggaran tahun 2025.
“Substansinya pokoknya stunting, itu misalnya soal makanannya, gizinya dan lain-lain. Jangan sampai masalah promosi lebih gede daripada itu,” ujar Tina di Jakarta, Senin (14/10/24).
Menurut hasil evaluasi Kemendagri terhadap Raperda Perubahan APBD Tahun Anggaran 2024 pada kebijakan belanja daerah bidang kesehatan, diindikasikan proporsi alokasi anggaran belanja penunjang lebih besar daripada alokasi anggaran belanja pokok. Satu di antaranya yakni belanja penunjang berupa belanja cetak di Puskesmas Tanjung Priok dan Puskesmas Makasar.
Atas dasar itu, politisi PDIP ini juga mendorong Pemprov DKI Jakarta lebih concern terhadap program-program menekan angka stunting seperti PMT.
“Untuk penanganan stunting ini tanggapannya adalah cetaknya untuk promosinya berarti yang lebih gede daripada si kegiatan itu sendiri. Nah jadi ini yang harus diperhatikan," tegasnya. [Fhr]