telusur.co.id - Staf Humas Tempur Kataib Sayyid al-Syuhada Irak, Hasan Abdulhadi berkata bahwa campur tangan Amerika Serikat (AS) dalam urusan domestik Irak sudah melebihi batas kewajaran.

Ketika diwawancarai, Abdulhadi membahas para relawan yang ikut bergabung untuk memerangi Washington jika tidak segera meninggalkan Baghdad.

“Demi meraih syahadah, Sekjen Kataib al-Syuhada Abu Alaa al-Walai memiliki keinginan kuat untuk berperang melawan AS. Dikarenakan sudah tidak dapat merasakan kehidupan yang bahagia setelah kematian Syahid (Qassem) Soleimani,” ujar Abdulhadi seperti dikutip Farsnews, Kamis (25/11/21).

Tindakan Washington dengan ikut campur urusan Bahgdad disebutnya sudah keterlaluan, apalagi AS berusaha mengotak-atik hasil Pemilu dan menghalangi partisipasi Poros Perlawanan di kancah politik Irak.

“Hal ini tentu bukan terjadi secara kebetulan, akan tetapi sudah direncanakan dari dulu. Washington mempunyai maksud untuk menetapkan fondasi demi normalisasi dan menjarah kekayaan Irak lebih lama lagi. Itu mustahil jika AS tidak melangkahi mayat kami terlebih dahulu. Pendaftaran sudah dimulai dengan tujuan untuk mengusir serta berperang melawan Washington,” tutur Abdulhadi.

“Hingga hari ini, jumlah relawan yang mendaftar hanya dalam satu hari telah mencapai angka 24 ribu orang. Mereka berasal dari semua penjuru Irak,” pungkasnya. [Tp]