Teten: Optimalkan Potensi Daerah agar Terintegrasi dengan Ekosistem Bisnis - Telusur

Teten: Optimalkan Potensi Daerah agar Terintegrasi dengan Ekosistem Bisnis


telusur.co.id - Komoditas unggulan sektor pertanian dan perkebunan seperti karet, kelapa sawit, padi, dan jagung, menjadi ikon Kabupaten Tulang Bawang, Lampung, yang dapat dioptimalkan guna meningkatkan perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat. Karenanya, seluruh elemen masyarakat di Tulang Bawang harus melakukan transformasi koperasi dan UMKM ke dalam rantai nilai (value chain). 

"UMKM didorong untuk terintegrasi dari hulu ke hilir dalam ekosistem bisnis dan terhubung dengan rantai pasok industri nasional bahkan global. Itu salah satu fokus kami ke depan," kata Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, pada Webinar, Jumat (18/12/20).

Menurut Teten, transformasi akan meningkatkan rasio partisipasi rantai pasok global UMKM Indonesia yang saat ini masih rendah sekitar 4,1% (ADB Institute, 2020). 

Transformasi UMKM dapat dilakukan melalui korporatisasi petani/nelayan. Mereka dihimpun dalam sirkuit ekonomi melalui kelembagaan koperasi. 

"Para petani dengan skala kecil-kecil dapat bergabung dalam koperasi, terintegrasi hulu ke hilir baik dari pembiayaan sampai dengan akses pasar, melibatkan K/L terkait, BUMN, dan BUMD sehingga dapat memenuhi skala ekonomi dan petani/nelayan pun lebih sejahtera," jelas Teten. 

Teten juga menekankan pentingnya memperkuat daya tahan koperasi dan UMKM di tengah pandemi seperti sekarang ini. "Sebab, di sinilah sebagian besar pelaku usaha dan tenaga kerja kita terserap," imbuhnya.

Salah satunya dengan memberikan berbagai stimulus, baik itu kepada mereka yang bankable (melalui program restrukturisasi maupun insentif pajak) dan non bankable melalui program Banpres Produktif untuk Usaha Mikro kepada 12 juta orang.

Selain itu, KUR Super Mikro dengan tambahan subsidi bunga KUR 6%. Bunga KUR dengan pinjaman di bawah Rp10 juta menjadi 0% hingga Desember 2020.

"Upaya lain adalah dengan memperbesar kapasitas UMKM kita beradaptasi dengan kenormalan baru," kata Teten. 

Teten juga mendorong pelaku UMKM masuk ke dalam ekosistem digital. Tren ekonomi digital selama pandemi tumbuh positif dengan 38% pengguna internet baru, 93% konsumen tetap memanfaatkan digital pasca pandemi, serta rerata waktu online perharinya 4,3-4,7 jam/orang (Google, Temasek, dan Bain Research).

Untuk mendorong kegiatan usaha UMKM, pemerintah meningkatkan belanja pemerintah, pemerintah daerah, maupun BUMN, untuk produk-produk UMKM dan koperasi. 

"Di mana 40% belanja pemerintah dialokasikan untuk menyerap produk UMKM melalui Laman UMKM dan Bela Pengadaan, serta Belanja BUMN," tukasnya.[Fhr]


Tinggalkan Komentar