telusur.co.id - Kepedulian Universitas Borobudur Jakarta, terhadap korban erupsi Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur, kembali ditunjukan dengan melepas relawan Solidaritas Civitas Akademik Universitas Borobudur dan Akademi Borobudur dalam misi kemanusiaan bencana alam erupsi Gunung Semeru Lumajang, Provinsi Jawa Timur.
Kali ini Unbor fokus pada psikososial korban erupsi gunung Semeru, yang diketuai Evi Syafrida Nasution, M.Psi. Psikolog selaku ketua LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) Universitas Borobudur
Kegiatan pendampingan dilakukan di beberapa titik posko pengungsian yang tersebar di Kabupaten Lumajang. Selama 3 (Tiga) hari, yaitu tanggal 17 sampai dengan 19 Desember 2021.
Salah satu lokasi pelaksanaan psikososial bertempat di Posko SMA Candipuro. Lokasi pengungsian tersebut menampung 67 Kepala Keluarga atau sejumlah 210 jiwa, terdiri dari 101 pria dan 109 wanita, termasuk di dalamnya 15 balita, 3 bayi, 30 anak – anak, 12 lansia, dan 2 bumil. Kegiatan ini untuk membantu penanganan pengungsi korban erupsi gunung Semeru.” Ungkap Evi Syafrida Nasution, M.Psi. Psikolog.
Evi Syafrida Nasution, M.Psi. Psikolog, juga mengatakan, “trauma psikologis merupakan jenis kerusakan jiwa yang terjadi sebagai akibat dari peristiwa traumatik, dalam hal ini adalah bencana. Kerusakan tersebut dapat mengakibatkan ketidak teraturan regulasi neuropsikologi yang akan menggangu kemampuan korban dalam bertindak atau merespon suatu tindakan. ”Ujarnya.
Selain dampak fisik, kondisi psikologis dan sosial seseorang yang mengalami bencana atau kecelakaan juga rentan mengalami guncangan, trauma juga mungkin dirasakan khususnya bagi kelompok rentan seperti anak – anak dan perempuan, “ pungkas Evi Syafrida Nasution, M.Psi. Psikolog selaku ketua LPPM Universitas Borobudur.(Fie)