telusur.co.id - Sektor agrikultur mungkin tak menarik bagi generasi muda, terlebih Gen Z. Namun tidak bagi Farrel Alexander, yang membuktikan dunia pertanian masih memiliki tempat di hati mereka.
VegForU, bisnis sayur hidroponik yang dimiliki oleh Farrel jadi contoh nyata dari generasi muda yang berusaha membawa perubahan positif dalam sektor agrikultur. Sektor yang sering dianggap kuno dan kurang relevan dengan perkembangan zaman.
VegForU muncul setelah Farrel mengikuti program venture builder yang diadakan oleh BINUS University dan Singapore University of Social Sciences (SUSS). Meskipun tidak dibentuk langsung melalui program tersebut, namun memberikan Farrel dan timnya peluang untuk mengembangkan ide bisnis mereka.
Setelah menyelesaikan program, Farrel diundang oleh SUSS untuk mengikuti industry visit di Singapura. Kesempatan itu tak disia-siakan VegForU untuk mendapatkan pengakuan internasional, dan memperluas wawasan mengenai pertanian modern.
Melalui VegForU, Farrel dan timnya berharap dapat mengedukasi masyarakat, khususnya generasi muda, tentang pentingnya mempertahankan sektor agrikultur dan mengadopsi solusi yang lebih ramah lingkungan.
"Kami ingin menunjukkan bahwa pertanian bukan hanya tentang bercocok tanam di sawah, tetapi juga tentang inovasi yang bisa diterapkan di kota-kota besar dengan teknologi canggih seperti hidroponik," ujar Farrel dalam keterangannya, Selasa (19/11/24).
Coach BINUS Incubator yang mendampingi Farrel, Stievan menjelaskan, VegForU contoh yang menginspirasi bagaimana mahasiswa Gen Z masih memiliki kesadaran tinggi terhadap pentingnya agrikultur, di dunia yang semakin terurbanisasi.
"Sektor agrikultur yang sering dianggap ketinggalan zaman oleh generasi muda, namun Farrel dan tim VegForU membuktikan bahwa dengan pendekatan yang lebih modern dan inovatif, pertanian bisa menjadi sektor yang relevan dan menarik untuk digeluti," ujar Stievan.
Farrel, sambung Stevian, memiliki keinginan untuk menciptakan bisnis yang berdampak positif. Ia memilih untuk mengembangkan VegForU dengan sistem hidroponik sebagai alternatif pertanian, yang lebih ramah lingkungan, dan lebih efisien dalam penggunaan lahan dan air.
"Mahasiswa Gen Z semakin sadar akan pentingnya ketahanan pangan dan dampak lingkungan dari pertanian konvensional. Dengan hidroponik, VegForU tidak hanya menghadirkan sayuran segar dan sehat, tetapi juga berkontribusi pada keberlanjutan alam," kata dia.
Kesadaran yang dimiliki oleh Farrel dan mahasiswa lainnya menunjukkan bahwa generasi Z tidak hanya peduli pada dunia digital dan teknologi, tetapi juga pada isu-isu besar seperti ketahanan pangan dan keberlanjutan lingkungan.
Dengan langkah-langkah inovatif yang diambil, VegForU menjadi bukti bahwa masih ada anak muda yang bersemangat untuk membuat perubahan positif di sektor agrikultur. Meskipun dunia pertanian sering kali dipandang sebelah mata oleh sebagian besar generasi muda saat ini. (Ts)