Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Kritik Rencana Impor Bekas KRL - Telusur

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Kritik Rencana Impor Bekas KRL

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Bambang Hariyadi (Ist)

telusur.co.idWakil Ketua Komisi VII DPR RI, Bambang Hariyadi mengkritik rencana PT Kereta Commuterline Indonesia (KCI) yang akan mengimpor KRL bekas dari Jepang.

Menurut Bambang Haryadi, keinginan Impor kereta Bekas itu berlawanan dengan semangat Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menggaungkan industri dalam negeri. Terlebih, industri kereta api nasional sudah mampu memproduksinya.

“Ini tidak sejalan dengan instruksi Presiden Jokowi yang ingin mengutamakan penggunaan industri dalam negeri. Kita punya BUMN produsen kereta PT. INKA (Industri Kereta Api), bahkan beberapa negara sudah menggunakan produk mereka. LRT Jabodetabek aja buatan INKA, kok malah ngotot mau beli rongsokan dari jepang,” kata Bambang Haryadi dikutip dari laman resmi DPR RI, Rabu (1/3/2023).

Politisi Fraksi Partai Gerindra ini menegaskan bahwa Kereta merupakan kendaraan umum untuk rakyat, sejatinya diberikan yang terbaik, ternyaman dan teraman. 

"Padahal, pengadaan kendaraan untuk para pejabat saja baru, tapi kenapa kendaraan umum untuk rakyat malah dibelikan rongsokan. Hal ini tentu Ironis sekali," kata dia.

“Kami mendukung langkah Kemenperin yang belum menyetujui importasi kereta bekas tersebut, karena harus dikaji dari semua aspek keamanan, kelayakan dan juga aspek teknis lainnya karena ini barang bekas. Jangan sampai baru dipakai sebulan sudah mogok, namanya barang bekas,” sambung dia.

Dalam kesempatan itu, Bambang berharap PT KCI dapat memaksimalkan produksi PT INKA yang notabene merupakan perusahaan Negara.

Kebutuhan untuk KRL Jabodetabek jatuh tempo tahun ini dan tahun depan. Alih-alih memesan sejak jauh hari ke PT INKA, PT KCI malah ngotot mengimpor kereta bekas dari negeri sakura.

“Pantesan Presiden Jokowi sampai gemas dengan kebiasaan Impor barang, yang sebenarnya di Indonesia sendiri sudah diproduksi bahkan sudah dipakai Negara lain. Padahal saya lihat dari website PT INKA, produknya sudah dipakai Negara Bangladesh, Filipina, Malaysia, Thailand, Singapura dan Australia dan juga LRT Jabodetabek,” kata dia. 


Tinggalkan Komentar