telusur.co.id - Wakil Menteri Desa dan Pemberdayaan Desa Tertinggal (PDT), Budie Arie Setiadi sangat mendukung lahirnya Desa Digital di Subang, Jawa Barat.
Dikatakan Budie, pertanian, perikanan dan pariwisata menjadi masa depan bangsa Indonesia, karena itu digitalisasi adalah merupakan suatu keniscayaan yang tidak bisa dihindari.
"Dengan desa digital ini merupakan wahana handal sebagai petarung dalam memproduksi komoditasnya," imbuhnya.
Dikarenakan Indonesia memiliki potensi itu semua. Program Desa Digital ini digagas Lembaga Adat Karatwan (LAK) yang memiliki obsesi seluruh desa di Kabupaten Subang dan desa-desa di Jawa Barat terjangkau oleh jaringan internet.
Kemudian Direktur Utama Bakti, Anang Latif menyebutkan dukungan digitalisasi di pedesaan sudah waktunya. "Terlebih selama dua bulan terakhir kita dipaksa untuk menggunakan sarana digital dikarenakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk mencegah Covid-19," tutur Anang.
Menurutnya pertumbuhan media sosial di Indonesia tertinggi di dunia. Maka ada tugas Kominfo untuk mencegah pandemik hoaks atau kabar bohong yang meresahkan. "Selain berperang melawan corona, kita juga dituntut mencegah meluasnya pandemik hoaks. Dengan maraknya digitalisasi dan media sosial," paparnya.
Selain itu upaya untuk mengeliminir pengaruh negatif internet dan lebih memberdayakan internet untuk kepentingan yang mendukung peningkatan kualitas kehidupan di desa-desa. Kemudian perwakilan kantor Staf Kepresidenan, Ariani Djalal program desa digital untuk menghidupkan desa. "Bukan hanya sebagai konsumen tetapi lebih produktif," katanya.
Kepala Desa Cirangkong, Asep Sutia berterima kasih atas peresmian desa digital. "Diharapkan bisa meningkatkan perekonomian desa Cirangkong," ungkapnya.
Wakil Bupati Subang, Agus Masykur sangat menyambut baik dan berharap semua wilayah Subang bisa tercover oleh jaringan digital. "Jadi masyarakat dalam menikmati jarngan internetnya bisa lebih lancar," tuturnya.
Menurutnya kontennya juga harus bisa dilengkapi dengan konten yang baik dan bisa meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat desa.
Dan Agus Masykur Rosyadi juga berharap diamini Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Sumarna yang menurutnya bisa mengisi daerah-daerah blankspot, karena di Subang masih banyak yang blankspot. "Ya mungkin dengan program Desa digital sekarang ini, kita harap bisa mengisi (daerah-daerah blank spot) oleh jaringan inter net," katanya singkat. [ham]