telusur.co.id - Tentara pendudukan Israel pada Rabu malam (13/11/24) mengumumkan bahwa seorang perwira dan lima tentara Israel dari Batalyon 51 Brigade Golani, termasuk seorang perwira, tewas dan satu lainnya terluka disergap oleh para pejuang Hizbullah dalam pertempuran di sebuah desa di Lebanon selatan dekat perbatasan.
Dengan demikian, jumlah resmi korban tewas Brigade Golani bertambah menjadi 107 perwira dan prajurit sejak 7 Oktober 2023.
Pada bulan Desember lalu, tentara Israel memecat komandan Batalyon ke-51 setelah sejumlah tentaranya terbunuh dalam peristiwa penyergapan oleh pejuang Brigade Al- Qassam di Shuja’iya, Jalur Gaza.
Dilansir Al Alam, menurut surat kabar Israel Yedioth Ahronoth, dalam peristiwa di Lebanon selatan tersebut, pasukan Zionis bergerak ke suatu daerah pada Selasa malam, sebagai bagian dari operasi Divisi ke-36 untuk menyisir wilayah Lebanon di dekat perbatasan.
Investigasi awal atas insiden tersebut mengungkapkan bahwa pasukan Golani memasuki sebuah bangunan sekitar pukul 10:00 pagi pada hari Rabu. Para pejuang Hizbullah tiba-tiba menyerang mereka dari jarak dekat hingga kemudian terjadi penyergapan jitu yang telah dipersiapkan sebelumnya.
Tentara pendudukan Israel sedang menyelidiki dugaan bahwa pejuang perlawanan muncul dari sebuah terowongan, sehingga tidak terluka dalam serangan udara sebelum masuknya tentara infanteri. Pertempuran sengit jarak dekat itu terjadi di dalam gedung, dan pertempuran berlanjut di daerah tersebut selama beberapa jam.
Saluran Kan Israel memenyebutkan bahwa hanya empat pejuang Hizbullah yang melakukan penyergapan yang menewaskan enam tentara dan perwira dari Batalyon 51 Brigade Golani tersebut.
Radio Tentara Pendudukan menyebutkan perkiraan militer menunjukkan bahwa sejumlah pejuang Hizbullah menunggu pasukan Israel masuk ke dalam gedung itu, dan kemudian bertempur. Di saat yang sama, para pejuang Hizbullah memasang jebakan di gedung-gedung di dekatnya dan menembakkan peluru anti-lapis baja ke arah pasukan Israel tersebut dari berbagai arah.
Surat kabar Israel Maariv berkomentar, “Apa yang bisa dikatakan mengenai peristiwa sulit di Lebanon selatan ini adalah bahwa k=para korban tewas Brigade Golani telah dievakuasi dari bawah reruntuhan bangunan yang menjadi sasaran.”
Meskipun tentara pendudukan tidak mempublikasikan namanya, pemerintah kota Nahariya mengumumkan kematian tentara Yoav Daniel dalam pertempuran di Lebanon selatan.
Tentara Israel dituduh menyembunyikan jumlah korban tewas yang sebenarnya demi menjaga mental orang-orang Israel.
Media Israel melaporkan bahwa sebuah bangunan runtuh menimpa tentara Israel di Lebanon selatan, menewaskan 9 tentara, sementara evakuasi terus berlanjut.
Hizbullah Lebanon pada hari Rabu mengumumkan lebih dari 100 perwira dan tentara Israel tewas, dan lebih dari 1.000 lainnya terluka sejak dimulainya invasi darat Israel di Lebanon.
Di bagian lain, Hizbullah juga mengaku telah dua kali menyerang markas besar Kementerian Pertahanan Israel di Tel Aviv dengan sejumlah drone kamikaze kualitatif dan rudal balistik. Hizbullah memastikan serangannya tepat mengena target. [Tp]