telusur.co.id -Anggota Komisi IX DPR Yahya Zaini mendorong agar Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mempercepat penerbitan izin edar obat Covid-19 hasil penelitian Universitas Airlangga (Unair), Badan Intelijen Negara (BIN) dan TNI Angkatan Darat (AD).
"Kami selalu mendorong BPOM mempercepat prosesnya, terutama penemuan-penemuan untuk pengobatan Covid-19," ujar Yahya Zaini kepada wartawan, Minggu (16/8/20).
Politikus Partai Golkar itu menjelaskan, biasanya izin produksi dan edar dari BPOM dikeluarkan 20 hari setelah pengajuan. Namun, Ia berharap obat temua peneliti dalam negeri ini prosesnya cepat. Karena obat Covid-19 ini sangat dinanti masyarakat.
"Dengan adanya obat ini diharapkan dapat menekan angka kematian. Jadi, saya akan menemui langsung Kepala BPOM untuk meminta izinnya dapat dikeluarkan," ungkapnya.
Tak lupa, Yahya memberikan apresiasi karena tim dari Unair, BIN dan TNI AD menemukan kombinasi obat yang merupakan racikan dan telah melalui berbagai tahapan uji klinis dalam waktu relatif singkat yakni 6-7 bulan.
Yahya mengaku mengikuti dari awal prosesnya. Termasuk ketika pengajuan izin uji klinis ketiga, Yahya mendorong dan meminta BPOM memprosesnya dengan cepat,.
"Uji klinisnya cepat karena kerja sama dengan TNI AD, satu klaster barunya itu Secapa AD di Bandung. Jadi syaratnya 600 orang, ternyata lebih 700 orang yang sudah mengikuti uji klinis tahap ketiga," tukasnya.[Fhr]