telusur.co.id - Mantan Perdana Menteri (PM) Israel, Yair Lapid mengakui bahwa Israel akan hancur dalam waktu dekat. Hal itu dikatakannya bersamaan dengan perkembangan terbaru di Tanah Pendudukan dan protes terhadap proyek-proyek kontroversial Kabinet Benjamin Netanyahu

“Hingga setengah tahun ke depan, Israel akan hancur dari dalam,” ujar pemimpin kubu oposisi Israel tersebut, seperti dilansir Al-Alam, Kamis (23/2/23).

“Setelah kurun waktu ini, orang-orang Israel akan sibuk membenci satu sama lain,” imbuhnya.

Pada Selasa lalu, Kepala Shin Bet, Ronen Bar dalam perundingan dengan para petinggi partai-partai Israel memperingatkan situasi krisis di Tanah Pendudukan. 

”Saat ini situasi telah sampai ke titik ledakan,” katanya.

Sebelumnya, Presiden Israel, Isaac Herzog kembali mengutarakan kekhawatiran atas runtuhnya Rezim Zionis itu. Menurutnya, pertikaian domestik Israel semakin dalam dan menyakitkan. Ia berpendapat bahwa krisis-krisis saat ini telah menempatkan Israel di hadapan sebuah ujian yang menentukan.

Aliansi sayap kanan radikal pimpinan Netanyahu telah melakukan sejumlah tindakan dan kebijakan kontroversial sejak awal berkuasa. Presiden Israel dan kubu-kubu oposisi memandang bahwa hal ini akan menyebabkan Israel bergerak menuju krisis buruk, bahkan perang saudara.

Kebijakan Kabinet Netanyahu untuk mereformasi sistem peradilan telah menjadi poros pertikaian politik dan perseteruan antara pihak penguasa dan kubu oposisi.  [Tp]