YPA-MDR Gelar Seminar Bertajuk Implementasi Merdeka Belajar dalam Pembelajaran di Kelas - Telusur

YPA-MDR Gelar Seminar Bertajuk Implementasi Merdeka Belajar dalam Pembelajaran di Kelas

Seminar YPA-MDR Bertajuk Implementasi Merdeka Belajar dalam Pembelajaran di Kelas

telusur.co.id, Jakarta - Yayasan Pendidikan Astra - Michael D. Ruslim (YPA-MDR) dibentuk secara khusus oleh PT Astra International Tbk untuk menjalankan pogram kontribusi sosial berkelanjutan khususnya meningkatkan mutu pendidikan di wilayah prasejahtera dan 4T (Terdepan, Terluar, Tertinggal dan Terdalam) selaras dengan pilar Astra untuk Indonesia Cerdas.

Sejak berdiri hingga kini, Yayasan yang memiliki kredo dalam berkarya 'Melayani dengan Hati' ini telah membina 111 Sekolah dengan jumlah guru sebanyak 1.622 dan 23.856 siswa yang tersebar di 13 Kabupaten di Provinsi Lampung-Sumatra, Jawa, Kalimantan Tengah hingga NTT.

Demikian disampaikan Sekretaris Pengurus YPA-MDR, Wedijanto Widarso dalam Seminar Pendidikan yang bertajuk Implementasi Merdeka Belajar dalam Pembelajaran di Kelas, yang di hadiri Bupati Kupang, Drs. Korinus Masneno.

"YPA-MDR secara konsistem berupaya meningkatkan kualitas pendidikan di Provinsi NTT khusunya Kabupaten Kupang dan Rote Ndao dengan memberikan program pembinaan unggulan seperti Pelatihan manajemen Sekolah, penyusunan Silabus dan RPP, Penyusunan PTK, Pembinaan GASING, Karakter, Guru Muda Garda Depan (GMGD), pelestarian seni budaya Tenun dan Pemenuhan perangkat digitalisasi di sekolah," kata Wedijanto Widarso kepada wartawan, Sabtu (27/11/2021).

Ditegaskan Wedijanto Widarso, YPA-MDR berkomitmen untuk terus mendorong dan memfasilitasi guru di bidang penyusunan karya tulis ilmiah, penelitian pendidikan dan karya inovasi pembelajaran.

Selama tiga tahun terakhir, lanjut Wedijanto Widarso, YPA-MDR telah menghasilkan ratusan karya tulis ilmiah dari para guru binaan, baik berupa PTK dan karya Inobel. Beberapa diantaranya bahkan telah memenangkan Lomba Innovasi Guru PT Astra International Tbk - Kemdikbudristek dan Lomba Inobel Guru di tingkat Nasional yang diselenggarakan setiap tahun.

"Karya-karya tulis ilmiah ini ditindaklanjuti dengan penerbitan melalui Media Jurnal Ilmiah yang dikelola bekerjasama dengan UKSW di area Jawa dan UNDANA di area NTT," ungkap dia.

"YPA-MDR berharap para guru akan terus menggali cara-cara yang inovatif dalam mengajar dengan mendayagunakan pengalaman di lingkungannya," sambung dia.

Bagi para peserta yang telah mendapatkan wawasan dan pengalaman baru, YPA-MDR berpesan agar mengimplementasikan ilmunya tersebut dalam pembelajaran di sekolah masing-masing. "Apabila terdukung oleh fasilitas dan kesempatan yang baik. Di era milenium tuntutan pembelajaran terus berubah ke arah pembelajaran yang semakin variatif, kreatif, intensif serta efektif dan efisien," katanya.

Yayasan yang bertujuan melahirkan generasi muda yang mandiri dan peduli untuk membangun daerahnya ini juga meminta kepada para guru binaan untuk terus belajar mengikuti perkembangan zaman.

"Para guru juga harus terus belajar untuk dapat memanfaatkan perangkat teknologi multimedia untuk dapat membangun pendidikan yang berwawasan global.  Abad ke-21 adalah abad digitalisasi, karena itu kemampuan guru dalam mengaplikasikan teknologi digital dalam pembelajaran merupakan keharusan untuk dapat tetap eksis dalam pendidikan era milenium," katanya.

Tak lupa, YPA-MDR juga mengapresiasi dukungan jajaran Pemerintah Daerah dalam melakukan program-program pembinaan dan pendampingan, khususnya peningkatan mutu pembelajaran yang kreatif dan inovatif melalui berbagai kesempatan seperti forum Seminar saat ini.

"Dan untuk selanjutnya dimungkinkan kolaborasi dan sinergi dalam pemberdayaan para guru untuk menjadi 'Guru Penggerak' untuk dapat mengimbaskan pembinaan kepada sekolah-sekolah non-binaan dan juga program “Kampus Merdeka” dalam upaya mewujudkan Merdeka Belajar di NTT," katanya.


Tinggalkan Komentar