100 Tahun Berkiprah, NU Memberikan Warna Baru di Kanca Internasional - Telusur

100 Tahun Berkiprah, NU Memberikan Warna Baru di Kanca Internasional

Inisiator Gerakan Kebangkitan Baru Nahdlatul Ulama Hery Haryanto Azumi

telusur.co.id - Mendekati peringatan 100 tahun usia Nahdlatul Ulama (NU) dalam perhitungan kalender Masehi yang akan diperingati pada 31 Januari 2026 mendatang, Inisiator Gerakan Kebangkitan Baru Nahdlatul Ulama Hery Haryanto Azumi menilai bahwa Nahdlatul Ulama (NU) telah berhasil meneguhkan identitasnya sebagai organisasi keagamaan yang berkiprah dalam bidang politik dan ekonomi yang memiliki reputasi di kancah internasional. 

Memasuki abad kedua nanti, pria yang kerap disapa Hery tersebut pun optimis dengan peta jalan baru yang akan ditapaki NU ke depan, salah satunya akan dibuktikan melalui partisipasi aktif NU khususnya dalam pengembangan bidang sains, teknologi dan Artificial Intelligence (AI). 

"Jadi NU akan terlibat secara aktif, terlibat secara produktif, menjadi pelaku di dalam pengembangan sains dan teknologi ini,”tegasnya di sela-sela acara diskusi yang bertema "Refleksi 100 Tahun Pertama NU dan Proyeksi 100 Tahun Kedua: Membangun Dari Bawah Untuk Indonesia dan Dunia" Jumat, (12/12/2025) di Hotel Sofyan, Tebet, Jakarta Selatan. 

Bukan tanpa alasan, keyakinan Hery didasarkan pada kenyataan bahwa NU memiliki generasi baru unggulan yang bakal produktif dalam pengembangan tersebut. 

"Ini ditandai dengan generasi-generasi baru NU yang telah belajar di berbagai universitas terbaik di dunia. Dari Eropa, Amerika, Australia, dan kampus-kampus terbaik yang lain di Asia Pasifik dan seterusnya. Jadi ini akan menandai satu jenis generasi baru NU yang akan mewarnai 100 tahun kedua ini,” ujarnya. 

Namun, ia pun mengingatkan agar tidak melupakan tradisi dan nilai pesantren yang telah lama berjalan. Sebab, kolaborasi antara tradisi pesantren dengan keilmuan berbasis sains dan teknologi yang dipunyai merupakan kombinasi yang sempurna bagi kemajuan NU di abad kedua nanti. "Jadi pesantren harus mengintegrasikan sains dan agama,” pungkasnya. [ham]


Tinggalkan Komentar