telusur.co.id - Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar mengenang almarhum Mochamad Teddy Thohir sebagai sosok sahabat sejati yang memiliki kepedulian luar biasa terhadap sesama dan kehidupan sosial di sekitarnya.
Dalam suasana kekeluargaan di acara Hijriah Food Festival 2025 yang digelar di kawasan Masjid At-Thohir, Tapos, Depok, Minggu (29/6/2025) malam, Agum menyampaikan kesaksiannya atas kedekatan dan kebaikan hati Teddy Thohir yang menjadi sahabatnya.
Agum mengisahkan momen kebersamaan mereka saat ia menjabat sebagai Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus.
Dalam satu kesempatan, Teddy datang berkunjung ke rumah Agum dan dari situ keduanya berbagi cerita. Hingga kemudian Agum mengajak Teddy berkeliling kompleks perumahan prajurit Kopassus dengan mobil yang ia kemudikan sendiri.
"Saya ajak beliau sore-an itu keliling Kompleks Kopassus. Saya menyetir sendiri, beliau di sebelah saya. Kompleks Kopassus, rumah prajurit,” kenang Agum.
Dalam perjalanan itu, Teddy memperhatikan kondisi lingkungan sekitar dan menemukan hal yang menurutnya memprihatinkan. Ia melihat bahwa keluarga para prajurit kesulitan mengakses air bersih.
Melihat kondisi itu, Teddy tidak tinggal diam.
"Dari situ, beliau mungkin melihat ada satu yang aneh, di mana keluarga dari prajurit ketika waktu itu untuk mendapatkan air itu harus antre. Saat itu, beliau bertanya kepada saya, 'Pak Agum, kelihatannya tadi para keluarga susah sekali mendapatkan air. Boleh tidak saya turun membantu?'"kata Agum mengutip perkataan almarhum.
Tawaran itu diterima Agum dengan rasa syukur dan penuh terima kasih. Teddy Thohir pun langsung turun tangan membantu memperbaiki dan membangun jaringan air bersih untuk keluarga prajurit Kopassus.
Menurut Agum, bantuan itu dilakukan secara nyata dan memberikan manfaat besar yang masih dirasakan hingga kini oleh para prajurit dan keluarga yang tinggal di kawasan tersebut.
"Saya terima kasih sekali dan telah dilakukan oleh Pak Teddy Thohir sehingga sampai sekarang pun mungkin para Kopassus, para merah yang lama itu tidak akan pernah lupa," ujar Agum dengan penuh rasa hormat.
Ia pun menggambarkan Teddy Thohir sebagai pribadi yang peduli terhadap lingkungan dan kehidupan sosial, seorang sahabat sejati yang ringan tangan membantu tanpa pamrih. Tidak hanya dalam satu peristiwa itu, Agum menyebut masih banyak kenangan lain tentang kepedulian dan ketulusan almarhum.
"Saya melihat Pak Thohir ini adalah orang yang... kalau dibilang sekarang ini, orang daun. Banyak temannya, banyak sahabatnya, dan banyak sekali kepedulian beliau kepada kehidupan," ucapnya.
Agum juga menyinggung keterlibatan Teddy Thohir dalam pengembangan kawasan Emeralda, tempat berdirinya Masjid At-Thohir.
Ia menyebut bahwa berbagai pendekatan yang digunakan dalam membangun kawasan tersebut mencerminkan ketulusan dan kearifan almarhum dalam menjalin hubungan sosial dan menyelesaikan tantangan di lapangan.
"Saya rasa itu sesuatu yang paling jelas dari Pak Teddy Thohir dan saya sangat bangga karena namanya diabadikan di masjid yang begitu megah, begitu cantik," ujar Agum dalam penutup sambutannya.
Masjid At-Thohir sendiri merupakan bentuk dedikasi keluarga besar Thohir untuk mengenang dan menghormati sosok almarhum yang telah meninggalkan warisan nilai, kepedulian, dan teladan hidup.
Acara Hijriah Food Festival 2025 malam itu menjadi momentum penuh makna untuk menghidupkan kembali kenangan tentang sosok Teddy Thohir di tengah suasana kebersamaan lintas generasi.
Dalam acara Hijriah Food Festival 2025, selain menghadirkan ragam sajian kuliner halal dari Indonesia, Timur Tengah, dan Tiongkok, pihak Yayasan Mochammad Thohir juga membagikan santunan kepada sejumlah anak yatim dari kawasan sekitar Masjid At-Thohir berdiri.[Nug]