Aksi Kemanusiaan Mahasiswa FTMM UNAIR, Pulihkan Listrik dan Internet Pascabencana - Telusur

Aksi Kemanusiaan Mahasiswa FTMM UNAIR, Pulihkan Listrik dan Internet Pascabencana

Mahasiswa Teknik Elektro Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin (FTMM) UNAIR pemulihan wilayah terdampak banjir bandang dan tanah longsor di Kecamatan Malalak, Kabupaten Agam, Sumatra Barat. Foto: Istimewa.

telusur.co.id - Bagi mahasiswa, keterlibatan dalam program pengabdian masyarakat menjadi pengalaman berharga untuk menerapkan ilmu sekaligus menumbuhkan kepekaan sosial. Pengalaman terjun langsung ke lapangan tidak hanya memperkaya wawasan akademik, tetapi juga membentuk kesiapan menghadapi dinamika masyarakat sebelum memasuki dunia profesional.

Semangat tersebut ditunjukkan oleh tiga mahasiswa Teknik Elektro Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin (FTMM) Universitas Airlangga (UNAIR) yang turut ambil bagian dalam pemulihan wilayah terdampak banjir bandang dan tanah longsor di Kecamatan Malalak, Kabupaten Agam, Sumatra Barat. Mereka adalah Ardhiansyah Farhan Hernanda, Afrizal Hasbillah Akbar, dan Reza Arifin Sori Harahap.

Afrizal menjelaskan bahwa dirinya bersama rekan-rekan membantu masyarakat terdampak bencana untuk kembali memperoleh akses listrik dan jaringan komunikasi melalui pemasangan panel surya dan perangkat internet satelit Starlink. Kegiatan tersebut dilakukan bersama pendampingan dosen, di antaranya Yoga Uta Nugraha, S.T., M.T., dan Rizki Putra Prastio, S.Si., M.T.

“Kami di sini (Kecamatan Malalak, red) membantu memasang solar panel untuk masyarakat Malalak. Selain itu, kami juga membantu pemasangan tiga buah Starlink untuk mengembalikan aksesibilitas internet di sini,” ujar mahasiswa angkatan 2023 tersebut.

Afrizal menuturkan, keterlibatannya bermula dari ajakan dosen. Tanpa berpikir panjang, ia bersama dua rekannya langsung menyatakan kesediaan untuk terjun ke lokasi bencana.

Meski instalasi panel surya dan Starlink akhirnya berhasil dan dapat dimanfaatkan masyarakat, proses di lapangan tidak berjalan tanpa tantangan. Reza mengungkapkan bahwa medan yang terjal dan curam menjadi kendala tersendiri, terlebih mereka harus membawa peralatan dalam jumlah cukup banyak.

“Untuk mobilisasi perangkat, kami harus menaiki truk menyeberangi sungai. Karena truk kami muatannya cukup banyak, jadinya sempat terjebak di jembatan darurat yang ada di sungai tersebut, bannya sempat tertahan oleh bebatuan,” tutur Reza.

Kendati demikian, kondisi tersebut tidak menyurutkan semangat tim untuk menuntaskan misi kemanusiaan dan membantu masyarakat Malalak bangkit pascabencana.

Bagi ketiga mahasiswa tersebut, kegiatan pengabdian masyarakat bukanlah hal baru. Sebelumnya, mereka pernah terlibat dalam program serupa di wilayah Madiun hingga Madura. Namun, terjun langsung ke daerah terdampak bencana menjadi pengalaman yang berbeda.

Farhan mengaku sempat mengira pengabdian di Sumatra tidak akan jauh berbeda dengan kegiatan sebelumnya. “Sebelumnya kami juga menganggap pengabdian masyarakat di Sumatra ini seperti pengabdian masyarakat pada umumnya, hanya beberapa hari saja. Namun ternyata setelah kami lakukan, ternyata tidak semudah itu,” ujarnya.

Farhan menambahkan bahwa misi kemanusiaan di wilayah bencana menuntut kesiapan menyeluruh, tidak hanya dari sisi teknis. Kesiapan fisik, mental, dan moral menjadi modal penting untuk benar-benar memberi manfaat bagi masyarakat.

“Tenaga kita di sini sangat dibutuhkan masyarakat. Tapi tidak hanya tenaga dan pikiran saja. Dalam membantu warga terdampak, kami di sini juga membawa motto UNAIR, excellence with morality,” imbuhnya.

Keterlibatan mahasiswa FTMM yang tergabung dalam Tim Tanggap Darurat Bencana UNAIR tersebut selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya SDG 7 tentang energi bersih dan terjangkau, serta SDG 9 yang menekankan penguatan infrastruktur dan inovasi teknologi. Melalui aksi nyata ini, mahasiswa FTMM UNAIR turut berperan memastikan masyarakat terdampak kembali terhubung dengan listrik dan informasi sebagai bagian dari proses pemulihan pascabencana.


Tinggalkan Komentar