Aktivis 98 Bela Habis-habiskan Risma yang Dituduh Blusukannya Settingan - Telusur

Aktivis 98 Bela Habis-habiskan Risma yang Dituduh Blusukannya Settingan


telusur.co.id - Aksi blusukan Menteri Sosial Tri Rismaharini alias Risma menjadi perdebatan publik di media sosial. Banyak yang menanggapi positif, tetapi tak sedikit yang mencibir.

Terkait itu, Aktivis 1998 Simson Simanjuntak menganggap, sikap sinis yang ditunjukkan beberapa pihak terhadap kinerja Risma adalah bentuk kedangkalan berpikir. 

"Semua orang juga tau bahwa terjun menemui masyarakat adalah ciri khas asli Bu Risma sejak beliau menjabat Wali Kota Surabaya," kata Simson, Jumat (8/1/21).

Simson menganggap, Risma sebagai kader PDIP yang memiliki jargon menangis dan tertawa bersama rakyat, terjun ke akar rumput menemui rakyat merupakan sebuah keharusan.

Karena, dengan menemui rakyat, pemimpin dapat melihat langsung akar persoalan. Tujuannya agar segera bisa ditemukan penyelesaian persoalan yang ada di tengah-tengah masyarakat.

Bagi Simson, pandangan sinis terhadap aksi blusukan Risma menemui gelandangan dan pengemis yang ada di DKI Jakarta sangat berlebihan. Apalagi menuduh aksi tersebut settingan.

"Saya dengar juga sampai ada orang yang disuruh mengaku-ngaku di media sebaga gelandangan jadi-jadian. Padahal yang bersangkutan bukan gelandangan yang pernah ditemui Ibu Risma saat blusukan di seputaran Jalan Thamrin dan jalan sudirman Jakarta Pusat," papar Simson.

Simson menduga ada pihak yang kepanasan dengan aksi blusukannya Bu Risma tersebut, apa lagi sampai mengait-ngaitkannya dengan Pilgub DKI.

"Saya menghimbau kepada pihak-pihak yang tidak senang dengan aksi blusukannya Bu Risma berhentilah mempolitisir, apa lagi sampai mendramatisir seolah-olah peristiwa bertemunya Ibu Risma sebagai mentri sosial dengan para tuna wisma itu sebagai settingan. Biarkan Bu Risma bekerja melayani rakyat dengan caranya, yang penting dari blusukan yang dilakukan bisa menghasilkan sesuatu yang manfaatnya dirasakan oleh publik," tukas Simson.[Fhr] 


Tinggalkan Komentar