telusur.co.id - Israel dikabarkan menghentikan pekerjaan pembangunan masjid di pemukiman Issawiya, Yerusalem Timur. 

Dikutip dari Middle East Monitor, Rabu (5/1/22) melaporkan, aktivis Palestina Mohammed Abu Hummus mengatakan, pendudukan Israel memerintahkan agar konstruksi pembangunan masjid dihentikan. Alasannya, tidak memiliki izin.

Ia mencatat pihak berwenang pendudukan Israel menolak mengeluarkan izin bangunan masjid yang sangat dibutuhkan di lingkungan tersebut. Issawiya dihuni sekitar 20 ribu rakyat Paletina yang dihidup di bawah pengawasan ketat polisi Israel.

Setiap hari kendaraan militer Israel berpatroli di jalan-jalan pemukiman tersebut. Drone-drone polisi Israel juga diterbangkan di atasnya.

Warga desa menderita lantaran infrastruktur yang buruk dan kerap diganggu oleh pihak berwenang pendudukan Israel. Pemerintah Israel menolak memberikan izin bangunan untuk memungkinkan ekspansi alami.

Sudah sejak lama organisasi-organisasi hak asasi manusia mengungkapkan kebijakan-kebijakan diskriminasi Israel terhadap warga Palestina di wilayah pendudukan Yerusalem. 

Termasuk pembongkaran rumah, lokasi izin bangunan yang diskriminatif dan pengusiran paksa keluarga-keluarga Palestina dari rumahnya.

Safa melaporkan karena kebijakan-kebijakan Israel tersebut luas Issawiya semakin mengecil. Dari 12,5 kilometer persegi pada tahun 1967 menjadi tinggal 2,4 kilometer persegi pada 2021.[Fhr]