telusur.co.id - Koalisi Saudi telah melakukan pelanggaran terhadap kesepakatan gencatan senjata 2 bulan yang diumumkan PBB. Menanggapi pelanggaran koalisi Saudi tersebut, seorang petinggi Ansharullah, Yusuf al-Fayshi mengatakan, bahwa  Pemimpin Ansharullah Abdulmalik al-Houthi bisa saja melancarkan operasi di kedalaman Saudi “tanpa campur tangan orang-orang Yaman.” Sebab, kata al-Fayshi, ada para penentang dan oposisi di Saudi yang siap melakukan pekerjaan ini.

Ketika ditanyakan, kenapa al-Houthi tidak melakukannya andai ia memang bisa, al-Fayshi menjawab itu karena Sayyid (al-Houthi) hanya akan menggunakan kartu-kartunya di waktu yang tepat.

“Saudi tidak ingin menghentikan agresi dan kejahatannya sebelum ada perundingan langsung antara mereka dan Yaman soal Najran, Jizan, Asir, dan mungkin Khamis Mushait dan kawasan-kawasan di kedalaman Saudi. Namun kami memperingatkan bahwa jika pertempuran ini telah memasuki tahap eksistensi, yaitu tahap yang lebih dari sekadar mematahkan tulang, mungkin kalian akan menyaksikan operasi-operasi di Riyadh,” ujar al-Fayshi seperti dilansir Al-Alam, Kamis (27/4/22).

Ia menambahkan, hal ini tidak akan dilakukan oleh penduduk di kawasan al-Sharqiyah, tapi mungkin penduduk Najran, Jizan, dan Asir akan memainkan peran dalam pertempuran melawan Saudi ini.

“Ini bukan analisis, atau sekadar ancaman, tapi merupakan peringatan bagi orang-orang Saudi,” tegasnya.

”Jika Sanaa sudah memainkan kartu-kartunya, kami akan membuat kalian menangis,” ujar  al-Fayshi kepada Dinasti Saud. [Tp]