telusur.co.id - Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki, pada Selasa lalu, mengatakan bahwa Gedung Putih khawatir Iran akan mengembangkan senjata nuklir dalam tempo beberapa minggu.
Pernyataan itu dilontarkan Psaki setelah Menteri Luar Negeri Anthony Blinken sehari sebelumnya mengklaim bahwa Teheran telah mempercepat laju program nuklirnya.
“Ya, ini tentu membuat kami khawatir,” ungkap Psaki dikutip Rai Al-Youm, Kamis (28/4/22).
Psaki menyebut bahwa waktu yang dibutuhkan Iran untuk memproduksi senjata nuklir telah berkurang sejak sekitar satu tahun.
Gedung Putih pada hari Rabu lalu menyatakan bahwa meskipun Psaki menyatakan demikian saat menjawab pertanyaan tentang senjata nuklir, dia sebenarnya mengacu pada breakout time, yaitu waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan bahan fisil yang cukup untuk satu bom nuklir, dan tidak mengacu pada produksi senjata nuklir yang sebenarnya.
Para pejabat Israel belum lama ini menyatakan bahwa pemerintah Amerika Serikat (AS) sudah hampir mengakui kegagalan negosiasi Wina mengenai kesepakatan nuklir Iran.
Surat kabar Israel Hayom melaporkan bahwa para pejabat rezim Zionis ini menyebutkan kemungkinan negara-negara besar dunia menandatangani perjanjian nuklir baru dengan Iran menurun dratis. [Tp]
AS Mengaku Khawatir Iran Bisa Kembangkan Senjata Nuklir dalam Beberapa Minggu
Laboratorium Iran. (Foto: Rai Al-Youm).



