telusur.co.id - Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) dilaporkan mundur dari klaimnya yang menyatakan bahwa Iran melanggar komitmennya di Traktat Non Priliferasi Nuklir (NPT).

Televisi ABC News Kamis (22/8/19) melaporkan, Deplu AS setelah merilis klaim ini terpaksa mengubah laporan tahunannya ke DPR terkait kondisi kepatuhan Iran terhadap NPT.

Berdasarkan hukum Amerika, dokumen ini setiap tahun disusun oleh kantor kontrol senjata di Deplu negara ini.

Di draf pertama dokumen ini, direncanakan bahwa Iran melanggar pasal 2 dan 3 Traktat Non Proliferasi Nuklir (NPT) yang dtandatangani negara ini tahun 1970.

Sumber terpercaya menyatakan friksi internal terkait laporan ini sangat intens, bahkan laporan final ditolak oleh Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih dan dewan ini dalam statemennya menyatakan penentangannya terhadap laporan tersebut.

Laporan ini menunjukkan bahwa konten final dan rahasia laporan ini kini telah dikirim ke DPR dan sepintas hanya mengisyaratkan kekhawatiran atas potensi pelanggaran komitmen Iran dan dalam hal ini laporan tersebut bersandar pada dokumen Israel yang belum dibuktikan kebenarannya.

Pemerintah Trump pada 8 Mei 2018 dengan klaim palsu bahwa Iran berusaha meraih senjata nuklir dan kegagalan JCPOA, secara sepihak keluar dari kesepakatan nuklir ini dan menjatuhkan kembali sanksi ilegal nuklir kepada Tehran.

Badan Energi Atom Internasional (IAEA) di 15 laporan resminya menekankan status damai nuklir Iran dan membenarkan kepatuhan Tehran terhadap JCPOA. [Fhr]

Laporan: Wawan Ichwanudin.