telusur.co.id - Asosiasi Eksportir dah Produsen Handicraft Indonesia (ASEPHI) yang merupakan asosiasi yang menjadi payung bagi para pelaku dunia kerajinan mulai dari perajin, produsen, pedagang dan eksportir produk kerajinan di Indonesia mulai dari pemula hingga pengusaha bertaraf dunia menggelar Musyawarah Nasional (Munas) di Kawasan Kuningan, Jakarta, Senin - Rabu (22 – 24 Juli 2024).

Pada Munas ASEPHI tahun 2024 ini, organisasi mengangkat tema 'Pelaku Kerajinan Kreatif dan Inovatif Siap Berkolaborasi Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia'.

Saat Ini, ASEPHI memiliki 18 Badan Pengurus Daerah (BPD) ASEPHI tingkat Provinsi dan 5 Badan Pengurus Cabang (BPC) ASEPHI di Kabupaten/Kota potensial produk kerajinan di Indonesia.

Ketua Organizing Committee (OC), Baby Jurmawati Djuri mengatakan, Munas dilaksanakan sebagai pertanggungjawaban selama lima tahun sebagai pengurus organisasi.

"Saya selaku ketua komite organisasi komite tugasnya adalah mempersiapkan kelancaran jalannya munas, serta seluruh atribut-atribut dan kebutuhan yang nantinya akan dipakai dalam Munas. Kami juga memfasilitasi siapa saja yang diundang sebagai peserta Munas dari BPP ASEPHI, BPD ASEPHI dan BPC ASEPHI," kata Baby Jurmawati Djuri.

Sementara, untuk Peninjau, lanjut Baby Jurmawati Djuri, panitia Munas memberikan kesempatan kepada dua orang dari tiap-tiap daerah untuk mengirimkan wakilnya, termasuk jika itu anggota yang bukan pengurus untuk ikut hadir di Munas tersebut.

"Semoga Munas ke IX ASEPHI ini berjalan dengan lancar dan sesuai dengan harapan peserta. Sehingga, nantinya terpilih kepengurusan baru yang meneruskan roda organisasi dengan baik, amanah dan sebagaimana visi-misi organisasi," ujar dia.

Sementara itu, Ketua Steering Committee (SC) Hatman menjelaskan, yang menjadi peserta Munas adalah 17 BPD dan 5 BPC. "Satu BPD tidak bisa hadir karena sudah habis masa baktinya dan belum melaksanakan Musyawarah Daerah (Musda)," kata dia.

Acara Munas ini, terang Hatman, merupakan agenda 5 tahunan ASEPHI untuk mengevaluasi dan memilih kepengurusan baru.

Selain itu, dalam acara Munas ada pembahasan bidang program dan bidang organisasi yang nantinya akan dibagi menjadi 2 komisi yang akan membahas bidang-bidang tersebut.

Bidang organisasi diantaranya akan membahas tentang perkembangan nasional, misalnya masalah tekstil yang sekarang lagi ramai dengan banyaknya tekstil impor dari luar yang masuk ke Indonesia.

Hasil pembahasan tersebut, nantinya akan direkomendasikan dan di bawa ke pemerintah sebagai saran dan masukkan dari ASEPHI. 

Sebagai informasi, Acara pembukaan Munas sendiri berjalan dengan lancar dan sangat mengesankan. Terdapat tarian dari berbagai daerah yang dikemas secara khusus. Para peserta pun nampak takjub dengan tarian tersebut. [Alf]