ASTRA Toll Cipali Bersinergis Dengan KNKT Kampanyekan Bulan Berkendara - Telusur

ASTRA Toll Cipali Bersinergis Dengan KNKT Kampanyekan Bulan Berkendara


telusur.co.id - PT Lintas Marga Sedaya yang kini memiliki branding name ASTRA Infra Toll Road Cikopo - Palimanan (AST RA Tol Cipali) terus melakukan pengembangan terhadap berbagai aspek layanan jalan tol, khususnya dalam keselamatan lalu lintas.

Bersinergi dengan Korlantas, Kepolisian Daerah dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), ASTRA Tol Cipali kampanyekan Bulan Keselamatan Berkendara melalui Kick off yang dilaksanakan di Rest Area KM 102 arah Palimanan, Selasa (22/09/2020).

Kick off Bulan Keselamatan Berkendara dibuka oleh CEO Toll Road Business Group Astra Infra, Krist Ade Sudiyono dan diawali talkshow dengan nara sumber dari Korlantas Polri, Ketua KNKT, dan Presiden Direktur ASTRA Tol Cipali, kemudian dilanjutkan dengan gelar pasukan oleh petugas layanan lalu lintas yang siap memberikan pelayanan terbaik kepada pengguna jalan ASTRA Tol Cipali. 

Kemudian, di saat yang sama juga dilakukan penindakan operasi speedgun oleh Kepolisian bagi kendaraan yang melanggar batas kecepatan maksimum 100 km/jam. Pada kesempatan ini juga dilakukan penempelan 100 sticker reflector agar dapat terlihat di malam hari bagi kendaraan yang tidak memiliki sticker di bagian belakang kendaraan.

Krist Ade Sudiyono selaku CEO Toll Road Business Group AS TRA Infra dalam sambutanya mengatakan, bahwa Bulan Keselamatan Berkendara merupakan salah satu upaya ASTRA Infra dalam meningkatkan pelayanan bagi para pengguna jalan khususnya dalam keselamatan berkendara di jalan tol sekaligus dalam rangka memperingati Hari Lalu Lintas tanggal 22 September 2020. 

"Kampanye ini dipusatkan di Tol Cipali dan juga akan berlaku di seluruh tol ASTRA Infra, diharapkan dengan program 3E: Engineering, Education dan Enforcement dapat menciptakan kelancaran, keamanan dan kenyamanan berkendara di jalan tol ASTRA Infra termasuk Skema 3E ini juga merupakan pondasi program yang akan terus kami per kuat untuk mendukung goal menuju Toll Road Safety Culture," papar Krist Ade Sudiyono.

Menurutnya, peningkatan layanan keselamatan lalu lintas yang dilakukan ASTRA Tol Cipali merupakan tindakan preventif melalui program 3E (Engineering, Education dan Enforcement). Sebagai bentuk keseriusan ASTRA Tol Cipali dalam meminimalkan kecelakaan, melalui program Engineering saat ini di sepanjang ruas tol Cipali telah terpasang dua buah alat timbang kendaraaan Weight in Motion (WIM) yang beradabdi KM 74 & KM 178. 

Selanjutnya pemasangan alat timbang WIM bertujuan untuk mendeteksi berat kendaraan yang melintas di ruas Tol Cipali. Di samping itu juga dilakukan pemasangan wire rope atau sling baja yang mampu menahan beban kendaraan sampai dengan 80 ton dan berfungsi sebagai pembatas jalan.

Saat ini total wire rope yang telah terpasang sepanjang ± 39 Km akan bertambah menjadi ± 44 Km di tahun 2020 dan dilanjutkan 65 Km di tahun 2021. 

Selain itu juga terpasang Rumble Dot sepanjang +/-35 Km yang berfungsi sebagai garis kejut untuk mengingatkan kewaspadaan dalam berkendara. Dan pada ruas tol Cipali juga telah dilakukan pendalaman median jalan sepanjang 81,245 Km sebagai batas untuk menahan kendaraan agar tidak berpindah lajur. Untuk membuat pengen dara berhati-hati di area black spot telah terpasang 11 unit lampu strobe dan juga penambahan 634 unit rambu peringatan dan himbauan untuk berhati - hati, hindari tabrak belakang dan lainnya. 

Hal itu sebenarnya sudah sejak Maret 2020, telah dilakukan pemasangan marka Speed Redu cer dengan jenis Chevron dan Dragon Teeth sepanjang 500 m di 4 lokasi sebagai pilot project jalan tol pertama di Indonesia, sesuai Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor: KP 312./AJ.502/DRJD/2020 tentang Uji Coba Penyelenggaraan Marka Pengurangan Kecepatan dan sampai akhir tahun akan ditambahkan di 5 lokasi hingga total ada 9 lokasi. Selain itu 21 unit CCTV telah dipasang di lajur utama yang berfungsi sebagai alat pemantauan real-time bagi kecepatan pengguna jalan.

Presiden Direktur ASTRA Tol Cipali Firdaus Azis mengatakan, Pada tahun berjalan hingga bulan Agustus 2020, jumlah kecelakaan lebih rendah 13% diban dingkan periode yang sama pada tahun 2019. Berdasarkan kajian KNKT, Jalan Tol Cipali dengan karakteristik jalan tol yang lurus berada di tengah jalan tol trans Jawa memiliki faktor reaksi manusia yang berdampak pada kecelakaan, yaitu resiko lelah pada pengemu di dan tingginya gap kecepatan. 

"Yach harusnya bagi para pengguna jalan kelelahan jangan dipaksakan untuk terus mengemudi karena faktor penyebab kecelakaan yang besar terjadi karena ngantuk, penurunan kesadaran sehingga tidak waspada dan ini dapat berakibat fatal bagi diri sendiri maupun orang lain," tutur Firdaus Azis.

Sedangkan pada sisi education, ASTRA Tol Cipali juga telah melakukan sosialisasi keselamatan berkendara melalui media luar ruang dengan memasang himbauan keselamatan pada spanduk, variable message sign (VMS) dan videotron yang tersebar di sepanjang Tol Cipali. Tidak hanya itu, sosialisasi dan himbauan melalui media sosial Instagram dan twitter pada akun @astratolcipali pun terus dilakukan guna meningkatkan kesadaran akan keselamatan berkendara bagi masyarakat khususnya pengguna jalan Tol Cipali.

Sosialisasi juga dilakukan melalui komunitas binaan Astra Infra, yaitu 502 Pelopor Indonesia Ayo Aman Berlalu Lintas yang telah menggelorakan Ayo Aman Berkendara kepada 2.877 orang masyarakat. ASTRA Tol Cipali mengimbau kepada pengguna jalan agar memperhatikan kondisi kendaraan dan juga kondisi fisik ketika akan memulai perjalanan. 

Selanjutnya para pepengguna pengendara juga harus  mematuhi rambu dan aturan saat berkendara, minimal batas kecepatan 60 km/jam dan maksimal 100 km/jam. ASTRA Tol Cipali juga menganjurkan para pengguna jalan untuk dapat berisitirahat di 8 Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) atau rest area yang telah disediakan di sepanjang Ruas Tol Cipali apabila sudah berkendara selama 4 jam atau ketika sudah merasa lelah dan mengantuk saat mengemudi.

Program Enforcement dengan penindakan speed gun yang sudah dimulai sejak Maret 2019, dilakukan secara berkala setiap 2 bulan bekerjasama dengan Kepolisian Daerah Jawa Barat dan Patroli Jalan Raya (PJR). 

Selain itu juga dilakukan penindakan kendaraan Over Load Over Dimension (ODOL) setiap 3 bulan berkerjasama dengan Kemementerian Perhubungan sejak tahun 2018. Penindakan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran pengguna jalan terhadap keamanan dan keselamatan berkendara di jalan tol.

Sinergitas yang telah dilakukan oleh ASTRA Tol Cipali dan lembaga pemerintahan seperti Korlantas Polri, Kementerian Perhubungan, dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) tidak akan berjalan baik dan maksimal tanpa adanya peran dan kesadaran dari masyarakat serta para pengguna jalan. "Ciptakan jalan tol yang Lancar, Aman dan Nyaman dengan Ayo Aman Berkendara bersama AS TRA Tol Cipali," pungkasnya. [ham]


Tinggalkan Komentar