telusur.co.id - Pejabat Tinggi Keamanan Pemerintah Honduras, Luis Suazo secara resmi menyatakan Hizbullah sebagai organisasi teroris.

"Kami menyatakan Hizbullah sebagai organisasi teroris dan akan memasukkannya ke dalam daftar orang dan lembaga yang terkait dengan aksi terorisme dan pendanaannya," kata Luis Suazo, wakil menteri keamanan Honduras.

Hizbullah juga telah ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh pemerintah Amerika Serikat.

Pekan lalu, presiden baru Guatemala, Alejandro Giammattei, juga mengisyaratkan dia akan menyebut Hizbullah sebagai kelompok teroris, selain menjaga kedutaan Guatemala di Israel di kota Yerusalem.

Kedua langkah itu dipandang sebagai menyelaraskan kebijakan luar negeri Guatemala lebih dekat dengan kebijakan Presiden AS Donald Trump.

Menteri luar negeri Israel, Israel Katz, menyebut langkah pemerintah Honduras "langkah penting dalam perang global melawan teror" dan mengatakan itu dibangun di atas tindakan serupa yang diambil dalam beberapa bulan terakhir oleh Inggris, Argentina dan lainnya.

"Saya memuji pemerintah Honduras atas keputusan penting untuk menyatakan Hizbullah sebagai organisasi teroris dan untuk menjatuhkan sanksi terhadapnya," kata Katz.

Departemen Keuangan Inggris, atau kementerian keuangan, mengatakan pada 17 Januari pihaknya telah memperluas pembekuan aset untuk memasukkan seluruh Hizbullah, di samping sayap militernya.

Tahun lalu, Argentina menunjuk kelompok itu, yang disalahkan atas dua serangan di wilayahnya, sebagai organisasi teroris dan membekukan asetnya di negara itu.

Negara-negara lain yang menunjuk Hizbullah atau sayap militernya sebagai organisasi teroris termasuk Kanada, Australia, Selandia Baru, Uni Eropa dan Israel. [ham]