Bertemu Guru SD, Mayjen TNI Widodo Ternyata Sering Disetrap - Telusur

Bertemu Guru SD, Mayjen TNI Widodo Ternyata Sering Disetrap

Subariyah merupakan guru SD Mayjen TNI Widodo

telusur.co.id - Guru, merupakan suatu profesi yang sangat mulai. Bagaimana tidak, kesabaran seseorang guru, ternyata mampu mencetak
berbagai generasi penerus bangsa yang handal dan berkarakter.

Itu yang dialami oleh Subariyah, salah satu Guru di SDN Geluran, Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.

Meski dikenal oleh muridnya sebagai guru yang keras dan tegas, ternyata Subariyah memiliki tujuan tersendiri dalam karakter belajar mengajar yang ia berlakukan, dan terbukti Subariyah mampu mencetak karakter dari salah seorang prajurit di Kodam V/Brw.

“Widodo ini (Pangdam, red) kalau gak salah lulusan tahun 1975. Memang, waktu itu anak SD jaman dulu dengan sekarang bedanya jauh sekali,” ujar wanita kelahiran Kabupaten Bantul, Yogyakarta ini usai menyambut kunjungan kerja Pangdam V/Brawijaya di SDN Geluran. Selasa, 15 September 2020.

Wanita berusia 71 tahun itu mengungkapkan jika Mayjen TNI Widodo, merupakan sosok murid pendiam diantara murid-murid lainnya.
“Dia itu tidak nakal. Pendiam, suka usil sama teman-temannya. Sering saya setrap, biar disiplin maksud saya. Nakalnya tidak, anaknya pintar dan baik,” ketusnya.

Tak tanggung-tanggung, tujuh saudara Pangdam pun pernah menjadi anak didik Subariyah di SDN 2 Geluran yang pada saat itu bernama SD Kalijaten. “Tujuh orang, murid saya semua,” ungkapnya.

Sementara itu dalam sambutannya dihadapan Guru dan Kepala Sekolah SDN setempat, Pangdam mengungkapkan jika dirinya sangat bersyukur dengan cara belajar mengajar di SD tersebut, kala itu.

Jenderal bintang dua kelahiran Kabupaten Sidoarjo itu mengungkapkan jika selama menempuh pendidikan di bangku Sekolah Dasar, banyak pengalaman dan pelajaran yang ia terima, salah satunya tentang
karakter dan mental.

“Tapi terima kasih Ibu dan Bapak Guru, beliau-beliau inilah pejuang kita. SD menurut saya, ini adalah dasar pondasi yang dituntun harus karakternya dikuatkan,” ujarnya. “Kalau di SD ini sudah mulai tidak bagus karakternya, saya yakin ke depannya tidak baik juga,” imbuhnya. [ham]


Tinggalkan Komentar